"Ini adalah langkah keseimbangan. Seri lanjutan ini merupakan hal yang paling kontroversial dari proyek kami," kata wakil presiden dan direktur pemasaran Aston Martin Lagonda, Simon Sproule, dilansir Bloomberg, Sabtu.
"Kami melakukan pendekatan dengan hati-hati. Kami tahu strategi kami yakni 'berjalan perlahan'," kata Simon Sproule.
Mobil-mobil edisi lawas itu akan dibangun di Aston Martin Works Newport Pagnell, Inggris, yang menjadi departemen mobil klasik internal perusahaan.
Model lawas akan menggunakan bodywork aluminium yang sama dengan DB4 GT Zagato versi asli, dipindai secara digital dari model original agar mendapatkan rupa sesuai aslinya secara maksimal.
Mesin yang digunakan pun sama, menghadirkan 380 tenaga kuda, 3.800cc, enam mesin sejajar, dan transmisi manual empat kecepatan seperti aslinya.
Aston Martin menjamin mobil-mobil tersebut merupakan hasil produksi ulang, bukan produk restorasi apalagi replika.
Sebagai proyek lanjutan pada mobil yang sudah tidak diproduksi, Aston Martin kemungkinan akan memproduksi dalam jumlah terbatas, bisa dalam jumlah ganjil hanya sembilan unit atau sampai 50 unit.
Kendati demikian akan terdapat beberapa komponen modern meskipun mobil itu akan dibangun sesuai standar aslinya.
Nomor seri tiap kendaraan pun belum ditentukan, bisa dimulai dari awal (nol) atau melanjutkan nomor seri dari unit produksi terakhir mereka.
Baca juga: Cara Aston Martin Jakarta layani kebutuhan purna jual konsumen
Pada Agustus lalu, Aston Martin mengumumkan akan membuat 25 unit Goldfinger DB5s edisi terbatas, lengkap dengan gadget mata-mata seperti yang terlihat dalam film. Mobil berkelir silver itu akan mulai diproduksi pada 2020 dengan biaya 3,6 juta dolar AS (Rp53,8 miliar).
Merek Inggris lainnya, Jaguar Land Rover, malah sudah memproduksi mobil klasik Jaguar XKSS, Lightweight E-Type, dan D-Type. Model itu diklaim terlihat persis seperti D-Type aslinya, yang tiga kali juara balap Le Mans pada 1955-1957.
D-Type tampil dengan kokpit monokok seperti aslinya, terbuat dari lembaran aluminium, dengan penempatan tangki bahan bakar di bagian ekor mobil.
Spedometer versi asli dengan sejumlah ornamen kayu akan menghias mobil bersetir logam yang berada sisi kanan itu. D-Type bertransmisi empat percepatan kemungkinan akan dijual 1,4 juta dolar AS (Rp20,9 miliar).
Penjualan model-model lawas Aston Martin dan Jaguar Land Rover memang menggiurkan. Dengan harga jual 350ribu hingga 1 juta dolar AS, mobil itu biasanya sudah ludes terjual beberapa saat setelah perusahaan mengeluarkan pengumuman, demikian Bloomberg.
Baca juga: Aston Martin buka studio desain di China
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018