• Beranda
  • Berita
  • Tour de Singkarak beri dampak positif pariwisata Sumbar

Tour de Singkarak beri dampak positif pariwisata Sumbar

4 November 2018 21:48 WIB
Tour de Singkarak beri dampak positif pariwisata Sumbar
Tour de Singkarak (antara)

Sijunjung, Sumatera Barat,  (ANTARA News) - Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat Oni Yulfian di Sijunjung, Sumatera Barat, Minggu, mengatakan bahwa ajang balap sepeda Tour de Singkarak memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata Sumatera Barat.

"Walaupun kami belum mengukur secara spesifik, secara khusus, dampak Tour de Singkarak terhadap pariwisata, tapi kalau kita melihat perkembangan dari jumlah wisatawan, perkembangan infrastruktur pariwisata, perkembangan kondisi jalan itu semuanya positif," kata Oni usai menghadiri upacara penyerahan hadiah etape I Tour de Singkarak di Sijunjung.

Tour de Singkarak (TDS) pertama kali digelar pada 2009 sebagai salah satu upaya revitalisasi Sumatera Barat paska gempa besar yang melanda daerah itu di tahun yang sama.

"Awalnya bukan hanya untuk balap sepeda, bukan hanya untuk prestasi olahraga tapi adalah lebih kepada upaya membangun citra pariwisata Sumatera Barat," kata Oni.

Tahun ini TDS memasuki tahun kesepuluh pelaksanaannya dan walaupun tidak langsung berdampak kepada pariwisata tapi jumlah wisatawan ke Sumatera Barat semakin meningkat diiringi oleh jumlah infrastruktur dan kamar hotel yang meningkat.

Jika sebelum 2016 jumlah penerbangan ke Padang hanya berkisar belasan penerbangan perhari, pada 2016 terdapat 26 kali dan kini sudah ada 57 penerbangan per harinya yang menghubungkan Ibukota Sumatera Barat itu dengan sejumlah kota di Nusantara seperti Jakarta, Medan, Batam, Palembang, Jogyakarta, Bengkulu, dan Lampung dengan penerbangan langsung.

"Sebanyak 57 penerbangan per hari ke Sumbar itu menandakan jumlah wisatawan yang banyak," kata Oni.

Di Padang sendiri terdapat kurang lebih 4.000 kamar hotel untuk mengakomodasi wisatawan. Dari segi infrastruktur, jalanan di Sumatera Barat juga mengalami perbaikan.

"Dulu ke Solok Selatan itu orang malas karena jauh, sekarang dengan adanya Tour de Singkarak ini jarak itu bisa ditempuh dalam lima jam," kata Oni.

"Syarat pariwisata itu ada tiga: ada atraksinya, ada aksesibilitasnya, dan ada amenitasnya. Karena aksesibilitas ke Solok Selatan meningkat, potensi wisata yang ada di sana dikembangkan oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Itu lah kurang lebih pengaruh positif Tour de Singkarak ini kepada pariwisata Sumatera Barat," kata Oni.

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengungkapkan bahwa pada 2017 sekitar 8 juta wisatawan domestik dan 58 ribu wisatawan asing mendatangi Sumbar.

"Harapan kita juga karena ada pertumbuhan pariwisata baru, destinasi-destinasi baru yang kita bangun, tentunya bagaimana dengan Tour de Singkarak ini masyarakat akan tambah banyak datang ke Sumatera Barat untuk melihat destinasi wisata dan objek baru yang kita bangun ini," kata Nasrul usai meresmikan TDS di Bukittingi, Sabtu.

Balapan TDS 2018 telah dimulai pada Minggu dengan start etape pertama di Bukittinggi.

TDS 2018 akan menempuh jarak sejauh 1.267 kilometer yang dibagi menjadi delapan etape melintasi 16 kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
(T.A059/

 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2018