BNPB: Banjir di Padang telah surut

5 November 2018 11:18 WIB
BNPB: Banjir di Padang telah surut
Alat berat membersihkan material banjir berupa kayu dan sampah yang tersangkut di jembatan rel kereta api pasca banjir,  di kelurahan Alai Parak Kopi, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (3/11/2018). Banjir yang melanda Kota Padang dan meluapnya debit air sungai mengakibatkan belasan rumah rusak dan dua jembatan putus.  ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/hp.

Jalan yang terdampak longsor sudah bisa dilalui kendaraan

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir di Padang, Sumatera Barat telah surut.

"Jalan yang terdampak longsor sudah bisa dilalui kendaraan," kata Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Sutopo, Pemerintah Kota Padang telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama tujuh hari terhitung Sabtu (3/11) hingga Jumat (9/11).

Intensitas hujan yang tinggi dan Daerah Aliran Sungai Beringin yang mengalir ke Sungai Batang Arau dan Banda Bakali di Kota Padang yang meluap menyebabkan banjir dan tanah longsor pada Jumat (2/11) pukul 13.00 WIB.

Wilayah yang terdampak banjir dan longsor meliputi tujuhb kecamatan, yaitu  Bungus Teluk Kabung, Lubuk Begalung, Pauh, Lubuk Kilangan, Padang Utara, Padang Selatan dan Koto Tengah.

Sebanyak 756 kepala keluarga terdampak. Satu kepala keluarga sebanyak tiga jiwa mengungsi ke rumah kerabat terdekat dan 29 kepala keluarga terisolasi akibat jembatan hanyut dan putus.

"Dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat hanyut terbawa arus sungai," kata Sutopo.

Kerugian material yang dilaporkan meliputi 1.400 rumah terendam, tiga rumah hanyut, satu jembatan hanyut, satu jembatan gantung putus dan sebagian badan jalan tertutupi longsor.

Baca juga: Tanggap darurat banjir Padang tujuh hari
Baca juga: 2 anak tewas saat banjir di Padang

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018