• Beranda
  • Berita
  • BPS: Ekonomi Indonesia triwulan III 2018 tumbuh lebih tinggi

BPS: Ekonomi Indonesia triwulan III 2018 tumbuh lebih tinggi

5 November 2018 13:12 WIB
BPS: Ekonomi Indonesia triwulan III 2018 tumbuh lebih tinggi
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto (depan tengah), Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Margo Yuwono (depan kiri), dan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sri Soelistyowati (depan kanan) memberikan paparan mengenai pertumbuhan ekonomi triwulan III-2018 di Jakarta, Senin (5/11). Ekonomi Indonesia di triwulan III-2018 tumbuh 5,17 persen (yoy). (ANTARA News/Calvin Basuki)

Masih ada satu triwulan lagi untuk 2018, kalau bisa bagus maka pertumbuhan ekonomi selama satu tahun juga bisa bagus

Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia di triwulan III tahun 2018 tumbuh 5,17 persen secara tahunan (year-on-year), lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 5,06 persen (yoy).

Kepala BPS Suhariyanto dalam paparannya di Jakarta, Senin, mencatat pertumbuhan ekonomi secara kumulatif dari triwulan I-2018 hingga triwulan III-2018 tumbuh sebesar 5,17 persen (yoy).

"Masih ada satu triwulan lagi untuk 2018, kalau bisa bagus maka pertumbuhan ekonomi selama satu tahun juga bisa bagus," kata dia.

Suhariyanto juga menyebutkan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi triwulan III-2018 sebesar 5,17 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan III-2016 yang tercatat 5,03 persen dan triwulan III-2015 4,78 persen.

Dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi untuk triwulan III-2018 berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 2,69 persen disusul pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 2,24 persen, dan konsumsi pemerintah 0,48 persen.

Defisit neraca perdagangan yang masih terjadi menyebabkan net ekspor memberikan konstribusi negatif 1,10 persen terhadap pertumbuhan PDB triwulan III-2018.

Komponen sisi pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 8,54 persen karena dimulainya tahapan pemilihan umum serentak.

Sementara dari sisi produksi, sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi untuk triwulan III-2018 berasal dari industri pengolahan sebesar 0,91 persen disusul perdagangan 0,69 persen, konstruksi 0,57 persen, dan pertanian 0,49 persen.

Pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha di mana yang tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya sebesar 9,19 persen disusul informasi dan komunikasi 8,98 persen, dan jasa perusahaan 8,67 persen.

Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan III-2018 didominasi oleh kelompok provinsi di Jawa dan Sumatera. Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB, yakni sebesar 58,57 persen, diikuti oleh Sumatera sebesar 21,53 persen, dan Kalimantan 8,07 persen.

"Indonesia Timur tumbuh lebih tinggi, Maluku dan Papua 6,87 persen (kontribusi 2,51 persen) dan Sulawesi 6,74 persen (6,28 persen)," kata Suhariyanto.

Baca juga: Indef proyeksikan pertumbuhan ekonomi triwulan III hanya 5,1 persen

Baca juga: BI prediksi pertumbuhan kuartal III sekitar 5,1 persen

 

Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018