• Beranda
  • Berita
  • GMF kebanjiran pesanan perawatan pesawat penerbangan hemat India

GMF kebanjiran pesanan perawatan pesawat penerbangan hemat India

6 November 2018 18:51 WIB
GMF kebanjiran pesanan perawatan pesawat penerbangan hemat India
Direktur Utama GMF AeroAsia Iwan Joeniarto memaparkan hasil Rapat Umum Pemagang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Kantor Pusat Garuda Indonesia, Tangerang Selasa (06/11/2018). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)

Tahun depan 24 dan akan berkembang menjadi 39 atau 40 pesawat

Tangerang (ANTARA News) - PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia (GMF) kebanjiran pesanan perawatan pesawat penerbangan berbiaya hemat (LCC) asal India, yaitu maskapai Indigo. 

Direktur Utama GMF Iwan Juniarto dalam konferensi persi di Tangerang, Selasa menyebutkan tahun 2018 ini pihaknya sudah menangani 11 pesawat Indigo.

“Tahun depan, 24 dan akan berkembang menjadi 39 atau 40 pesawat,” katanya.

Indigo merupakan maskapai LCC terbesar di India. Perusahaan itu  memenuhi porsi terbesar pesanan dari pasar internasional, selain Cebu Pacific dari Filipina dan Jeju Air. 

Iwan mengatakan memperluas pelayanan untuk pasar LCC merupakan salah satu strategi GMF saat ini.

“Perlu saya sampaikan saat ini LCC yang berkembang pesat, tidak bisa tinggal diam. Kami tidak bisa berpaling dari low cost yang jumlahnya sangat banyak,” katanya. 

Saat ini porsi pasar perawatan GMF sampai dengan kuartal III 2018 adalah 56 persen terserap oleh afiliasi, yaitu Garuda Indonesia dan Citilink dan 44 persen maskapai di luar itu di mana 13-14 persennya adalah pasar LCC.

“Ke depan kami enggak tahu apakah berubah LCC atau ‘full service’, kita harus ikuti terus pergerakannya,” katanya.

Ia juga menargetkan penyerapan pasar perawatan pesawat domestik bisa meningkat 20 persen serta porsi domestik dan internasional bisa seimbang, yaitu 50:50. 

Dalam kesempatan sama, Direktur Bisnis & Base Maintenance GMF Tazar Marta Kurniawan mengatakan salah satu stategi dalam meningkatkan pangsa pasar perawatan pesawat LCC adalah dengan mempercepat masa perawatan atau “turn around time”.

“LCC sangat besar dan sangat dramatis, yaitu Indigo dari India. Turn around time yang cepat dari yang kita targetkan bagian kontribusi kita untuk peningkatan terus-menerus dengan biaya yang murah yang selalu menjadi daya saing berkelanjutan,” katanya. 

Peningkatan perawatan pesawat lainnya, lanjut Tazar, adalah GMF sudah menguasai perawatan mesin pesawat, baik itu Boeing-737 NG maupun Airbus-320. 

“Populasi jumlah pesawat jenis itu sangat besar dalam tigatahun mendatang, kita sudah memiliki dua-duanya kemampuan tersebut,” katanya.

Baca juga: GMF sasar pasar perawatan pesawat Asia Timur

 

 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018