Menurut seorang pekerja bangunan, Sokib di Kudus, Selasa, peristiwa robohnya atap bangunan Stadion Wergu Kudus yang baru dibangun terjadi Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Angin kencang, kata dia, tiba-tiba menerpa atap bangunan yang baru dalam pengerjaan, kemudian atap bangunan terangkat ke atas kemudian terjatuh di Jalan Raya Wergu Wetan.
Robohnya atap bangunan, kata dia, bersamaan dengan hampir selesainya aktivitas pekerjaan, yakni saat mayoritas pekerja sudah bersiap pulang.
Peristiwa robohnya atap bangunan stadion tersebut, mengakibatkan tiga mobil dan satu sepeda motor tertimpa atap bangunan stadion, sedangkan satu unit sepeda motor yang terparkir di tepi Jalan Stadion Wergu Wetan juga rusak parah akibat tertimpa batang pohon yang tumbang akibat kejatuhan atap bangunan stadion yang terbuat dari besi.
Dari tiga mobil yang tertimpa, satu di antaranya merupakan milik Bawaslu Kudus yang sedang melintas, beruntung semua penumpang selamat.
Demikian halnya, sebuah mobil kijang yang melintas juga tertimpa atap dan pengemudianya juga selamat setelah mendapat pertolongan dari pekerja yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi kejadian.
Kusmianto, pemilik mobil kijang yang tertimpa atap bangunan stadion mengakui saat kejadian dirinya memang tengah melintasi Jalan Wergu Wetan dari arah timur ke barat.
"Saya berupaya menepikan mobil karena jalanan cukup gelap, tiba-tiba atap bangunan stadion diterpa angin kencang dan menimpa mobil yang saya kemudikan," ujarnya.
Beruntung, lanjut dia, dirinya tidak mengalami luka, namun mobilnya mengalami kerusakan karena tertimpa atap bangunan stadion.
Sedangkan penumpang mobil Bawaslu Kudus ada yang masih menangis karena trauma setelah mobil yang ditumpanginya tertimpa atap bangunan stadion yang roboh.
Bangunan Stadion Wergu Kudus tersebut, baru saja diinspeksi Bupati Kudus Muhammad Tamzil pada Senin (5/11) sore.
Tamzil sempat mengingatkan kepada pelaksana pembangunan terkait besi pengaman penonton yang dinilai tidak aman karena kurang kuat.
Pelaksana pembangunan Stadion Wergu Kudus dengan anggaran sebesar Rp22 miliar itu disebutkan telah melaksanakan pembangunan sesuai perencanaan, termasuk pemasangan besi pengaman sesuai rencana awal.
Progres pembangunan yang sebelumnya mencapai 93,46 persen, diperkirakan tidak akan bisa tuntas akhir November 2018 karena kerusakan tersebut.
Baca juga: Bangunan tribun selatan Stadion Barombong roboh
Baca juga: Bangunan sekolah Karawang ambruk dihempas angin kencang
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018