Beijing (ANTARA News) - Raksasa perdagangan berbasis elektronik (e-commerce) asal China Alibaba Group mengalokasikan dana sedikitnya 200 miliar dolar AS untuk memfasilitasi impor barang dari 120 negara, termasuk Indonesia, dalam jangka waktu lima tahun mendatang....kami berkomitmen menciptakan perdagangan global lebih inklusif sesuai dengan misi kami, yakni memudahkan usaha di mana saja
"Globalisasi merupakan salah satu strategi penting untuk pertumbuhan jangka panjang Alibaba. Kami sedang membangun infrastruktur perdagangan masa depan untuk merealisasikan ekonomi digital global yang memungkinkan setiap negara di dunia ini bisa berjualan," kata CEO Alibaba Group Daniel Zhang.
"Dengan memanfaatkan teknologi inovatif dan kemampuan ekosistem yang dimiliki Alibaba, kami berkomitmen menciptakan perdagangan global lebih inklusif sesuai dengan misi kami, yakni memudahkan usaha di mana saja," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Beijing, China, Selasa.
Selama periode 2019-2023, Alibaba akan mengimpor sejumlah komoditas dari berbagai negara, di antaranya Jerman, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Indonesia, dan Korea Selatan.
Beberapa perusahaan global, seperti P&G, Nestle, JBS, dan Refa merupakan mitra utama jaringan Alibaba.
Melalui kolaborasi dengan sejumlah unit bisnis Alibaba, produk-produk perusahaan global tersebut secara efektif dapat memanfaatkan masyarakat kelas menengah China sebagai elemen utama pertumbuhan sektor konsumsi di negara berpenduduk terbanyak itu.
"Kelas menengah China sedang booming. Saat pendapatan naik, masyarakat China menginginkan kecepatan akses terhadap banyak produk berkualitas tinggi dari berbagai negara di dunia," kata GM Ekspor-Impor Tmall, Alvin Liu.
"Tmall berada di posisi yang tepat untuk membantu merek-merek internasional memasuki pasar China yang sedang berkembang pada saat para konsumen sedang memperbaiki taraf hidupnya," ujar pengelola salah satu platform belanja daring milik Alibaba itu.
Seperti laporan terpadu Deloitte, Divisi Perdagangan Internasional Kadin China, dan AliResearch bahwa pertumbuhan ekonomi China dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan pendapatan masyarakat kelas menengah ke atas yang membutuhkan barang-barang impor berkualitas.
Menariknya dalam laporan itu terungkap bahwa pasar e-commerce lintasnegara di China tumbuh pesat dengan proporsi impor terhadap total pertumbuhan penjualan dari 1,6 persen pada 2014 menjadi 10,2 persen pada 2017.
Laporan tersebut juga menyoroti bahwa dalam kurun 2014-2017, jumlah pembeli melalui platform Tmall Global yang didedikasikan Alibaba untuk masyarakat di berbagai negara naik sepuluh kali lipat.
Pada tahun fiskal per Maret 2018, pendapatan Alibaba tercatat 39,9 miliar dolar AS. Sebelumnya Alibaba juga telah meluncurkan Paviliun Indonesia yang menjual produk-produk unggulan Indonesia di platform Tmall Global.
Baca juga: Alibaba luncurkan Paviliun Indonesia di Shanghai
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018