• Beranda
  • Berita
  • Daerah rawan kebakaran hutan-lahan diminta tetap siaga

Daerah rawan kebakaran hutan-lahan diminta tetap siaga

7 November 2018 12:50 WIB
Daerah rawan kebakaran hutan-lahan diminta tetap siaga
BNPB Siagakan 18 Helikopter Helikopter Bolkow milik BNPB melakukan pemadaman kebakaran lahan dari udara di Desa Babatan Saudagar, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Kamis (27/7/2017). Untuk mendukung operasi pemadaman karhutla, BNPB mengerahkan 18 unit helikopter pemboman air (water boombing) di lima provinsi, yakni Riau lima unit, Sumsel lima unit, Kalbar empat unit, Jambi dua unit, dan Aceh dua unit. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sekarang ini tugas pencegahan telah diserahkan pada BPBD dan instansi terkait lainnya di kabupaten dan kota Sumsel, sehingga siaga harus menjadi perhatian

Palembang, (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan meminta bagi daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tetap siaga sebagai upaya mengantisipasi agar tidak terjadi kabut asap akibat kebakaran.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Iriansyah di Palembang, Rabu, mengatakan walaupun satuan tugas pencegahan kebakaran hutan dan lahan telah dibubarkan tetapi daerah rawan kebakaran harus selalu siaga.

"Sekarang ini tugas pencegahan telah diserahkan pada BPBD dan instansi terkait lainnya di kabupaten dan kota Sumsel, sehingga siaga harus menjadi perhatian," ujarnya.

Dia mengatakan, hal ini karena sewaktu-waktu bisa saja timbul titik api karena intensitas hujan sekarang ini belum merata dan tinggi.

 Daerah rawan kebakaran hutan dan lahan, kata dia,  berdasarkan pengalaman selama ini antara lain Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, Musirawas.

Baca juga: Musi Banyuasin maksimalkan Tim Reaksi Cepat "Hotspot"

Memang, kata dia, daerah tersebut terdapat lahan gambut dan hutanya juga masih luas sehingga rawan kebakaran bila saat musim panas.
 
Menurut dia, selama satgas karhutla terbentuk kabut asap tidak terjadi, karena petugas baik darat maupun udara cukup maksimal melaksanakan pencegahan.

Bahkan, menurut dia, satgas rutin melaksanakan patroli darat dan udara untuk memadamkan titik api bila timbul. Selain itu, bom air juga rutin disiramkan melalui helikopter dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan tersebut.

"Alhamdulillah Sumsel tidak terjadi kabut asap terutama pada saat pelaksanaan Asian Games Agustus lalu sehingga pesta olahraga internasional tersebut berlangsung sukses," katanya.

Baca juga: 5 helikopter pembom air atasi karhutla di Sumsel
Baca juga: Teknologi BPPT sukses turunkan hujan di Sumsel

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018