"Menurut saya event ini merupakan event yang bagus sekali terutama untuk industri kreatif Indonesia, karena saat ini pertumbuhan ekonomi kreatif kita sedang cukup baik yang artinya sumbangannya terhadap perekonomian Indonesia juga bisa dinilai baik," tuturnya di Nusa Dua, Bali pada Rabu.
Menurut dia kegiatan WCCE bisa membawa industri kreatif Indonesia go global, dan juga para pelaku ekonomi kreatif nasional bisa bertukar ilmu serta belajar dari negara-negara lain yang sudah jauh lebih berhasil.
Marcella juga mengungkapkan bahwa diri bertemu dengan sineas pemenang Emmy Awards yakni Lisa Russel dan juga President of China Film Group Corporation Le Kexi di WCCE.
"Jadi ini pengetahuan bukan hanya sebuah karya, bagaimana berpikir kreatif, proses kreatif tapi juga tentang regulasi-regulasi yang sudah mereka miliki namun di kita belum ada," tuturnya.
Menurutnya regulasi-regulasi itu bisa menjadi salah satu acuan, bagaimana Indonesia yang sekarang sedang membangun ekonomi kreatifnya khususnya di bidang perfilman.
Marcella mengambil contoh Tiongkok, dimana negara ini telah membangun bioskop-bioskop dan tontonan untuk masyarakat di daerah pelosok, pedesaan atau kota kecil.
"Itu menurut saya, Indonesia butuh karena mayoritas masyarakat kita ada di sana dan kita belum masuk ke sana. Buat saya hal ini sangat penting," ujarnya.
Marcella berharap Indonesia bisa mengejar dan bersaing untuk bisa berada dalam posisi seperti Tiongkok seperti sekarang dalam hal ekonomi kreatif.
WCCE merupakan konferensi tingkat dunia pertama yang membahas ekonomi kreatif dan digelar oleh Bekraf bersama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Acara ini diikuti delegasi lebih dari 30 negara dan 1500 peserta. Mengusung tema Inclusively Creative, Indonesia ingin menyampaikan pesan ke dunia bahwa ekonomi kreatif berpotensi menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi negara.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018