"Pertahanan merupakan salah satu dari prioritas yang termasuk dalam rencana induk riset nasional. Pada tahun ini, kami memamerkan sejumlah hasil inovasi dari Lembaga Pemerintah NonKementerian (LPNK) di bawah Kemenristekdikti," ujar Kepala Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Kemenristekdikti, Nada Marsudi, di Jakarta, Rabu.
Sejumlah hasil inovasi yang dipamerkan yakni miniatur pesawat R80, Puna Alap-alap, Mock UP Satelit Lapan A3, Mock UP Roket 122, LSU 02 NGLD, Mock Up N219, Polimer GUN Mock UP, Pro Bar da Diving Propultion Vehicle.
Nada menyebutkan sejumlah LPNK yang terlibat yakni Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Indo Defence 2018 merupakan ajang promosi bagi produsen peralatan pertahanan dan keamanan internasional yang digelar setiap dua tahun sekali.
Pameran tersebut juga merupakan bagian dari konsep diplomasi pertahanan Indonesia untuk meningkatkan interdepensi demi mencapai perdamaian dan kemakmuran dunia.
Dubes Timor Leste untuk Indonesia, Alberto XP Carlos, mengatakan Indonesia mengalami perkembangan teknologi pertahanan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.
"Pada pameran sebelumnya, saya juga ke sini dan ternyata semakin hari teknologi pertahanan Indonesia semakin maju. Sehingga tak heran semakin banyak yang melirik," kata Alberto.
Baca juga: Presiden Jokowi diharapkan hadir di "Indo Defence"
Baca juga: Wapres harap "Indo Defence" tingkatkan kualitas alutsista Indonesia
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018