"Pemasaran online sangat membantu, karena ramah gawai dan dapat diakses oleh siapa saja," kata pemilik Tanamera Coffee Indonesia Dini Aryani Criddle saat wawancara terbatas pada ajang World Conference on Creative Economy di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Menurut Dini, hampir dua bulan ia memasarkan produknya di salah satu pasar daring yakni Shopee, respon yang didapat ternyata positif.
"Pembelian lewat Shopee itu mayoritas, yang paling tinggi dan yang paling tinggi penjualannya jenis kopi bubuk," ungkap Dini.
Head of Government Relation Shopee Radityo Triatmojo menyampaikan, pemasaran kopi lewat Shopee mulai memiliki pasar tersendiri.
Bukan hanya mempertimbangkan harga, lanjut Radit, konsumen juga menginginkan kualitas kopi yang maksimal.
"Misalnya Tanamera, itu bagi konsumen yang belum ada gerai di kotanya, mereka beli lewat kami. Mungkin memang sesuai asumsi kami bahwa marketnya ada dan mulai mempertimbangkan kualitas," ungkap Radit.
Menurut Radit, penikmat kopi juga akan mendapatkan pengalaman tersendiri ketika memesan kopi melalui pasar daring.
"Kopi itukan bukan hanya produknya yang ingin dirasakan, tapi juga pengalamannya. Nah, kami selain sebagai channel distribusi, tapi juga memberikan pengalaman membeli kopi secara online," ujar Radit.
Radit menambahkan, kopi Sumatera merupakan jenis yang paling banyak dicari pada laman perdagangan daring Shopee.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018