Jakarta, (ANTARA News) - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) mengembangkan teknologi jaringan gawai yang dapat terhubung ke jaringan radio komunikasi (Handy Talkie/HT).Inti menargetkan kepada badan atau lembaga yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan
"Teknologi ini berbasis internet jadi dari ponsel kartu GSM bisa langsung berbicara ke HT," kata Direktur Utama PT Inti Darman Mappangara kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Teknologi ini memungkinkan jaringan komunikasi menjadi luas jaringannya, layaknya menggunakan telepon melalu aplikasi Whatsapp, hanya saja penerimanya diubah jadi sistem radio.
Hingga kini PT Inti menargetkan kepada badan atau lembaga yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan.
"Brimob dan TNI meminati teknologi ini, saat ini sudah uji coba, nanti kerja sama selanjutnya akan dapat disesuaikan di kebutuhan industri pabrik, " katanya.
Selain itu, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau Inti juga bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam menerapkan takaran meteran konsumsi listrik "SmartMeter".
"Alat ini diproyeksikan akan menggantikan token-token listrik yang saat ini beredar di pemakaian rumah-rumah, " ujar Darman.
Ia menjelaskan PLN melalui anak perusahaannya yang menyediakan meteran listrik tengah menyiapkan sekitar satu juta rumah untuk menggunakan "SmartMeter" tersebut.
Nantinya alat tersebut dijelaskan dapat dioperasikan dua arah, serta bisa terintegrasi dengan pulsa gawai atau sistem pembayaran yang memudahkan.
Saat ini ia menjelaskan masih dalam tahap pengembangan produk. Biaya per unitnya ia memperkirakan untuk alat yang sama dengan kemampuan standard-nya dihargai senilai 20 dolar AS.
Baca juga: PT INTI menangi tender PLTS 450 kWp
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018