Dua isu yang yang juga menjadi fokus, yakni mengenai Indo-Pacific dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif di Kawasan atau RCEP.
"Pada saat di Singapura, memang sangat-sangat padat karena dalam waktu 2,5 hari akan ada sekitar 17-20 pertemuan," kata Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi usai rapat terbatas mengenai Persiapan Kunjungan Kerja Presiden ke KTT ASEAN di Singapura dan KTT APEC di Papua Nugini di Kantor Presiden, Jakarta pada Kamis.
Menurut Menlu, Presiden Joko Widodo rencananya menghadiri pertemuan KTT ASEAN dan KTT lain di Singapura pada 13-15 November 2018 itu.
Presiden dalam konteks East Asia SUmmit akan memaparkan tentang Indo-Pacific setelah dalam beberapa waktu belakangan Indonesia telah berkonsultasi secara intensif dengan negara anggota ASEAN maupun sejumlah negara mitra ASEAN.
Kerja sama konsep Indo-Pacific didasarkan kepada prinsip keterbukaan, transparan dan inklusif dengan mempromosikan dialog dan kerja sama serta persahabatan dan menjunjung hukum internasional dalam menyelesaikan isu regional yang berkembang.
Selain itu, isu kedua yang diajukan yakni mengenai RCEP. Indonesia akan menjadi ketua tim negosiasi mengenai pentingnya kerja sama tersebut.
"Akan ada KTT mengenai RCEP sendiri yang intinya nanti para 'leader' akan memberikan komitmen lebih agar negosiasi RCEP ini bisa lebih diselesaikan karena kalau 10 plus 6, 16 negara ini, akan menjadi suatu 'building block' perdagangan yang akan sangat besar," ujar Retno.
Selain itu, Retno menjelaskan isu kemerdekaan Palestina dan Rakhine State juga diperkirakan menjadi topik pembahasan.
KTT ASEAN rencanaya diselenggarakan di Suntec, Singapura. Pada KTT kali itu, Singapura memilih tema "Tangguh dan Inovatif"
Baca juga: Presiden panggil jajarannya sebelum berangkat ke KTT ASEAN
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018