Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo akan melanjutkan negosiasi terkait Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dalam rangkaian KTT ASEAN yang akan digelar di Singapura.Karena kalau dapat diselesaikan, maka 16 negara ini akan menjadi suatu 'building block' perdagangan yang sangat besar. Pesan untuk melanjutkan negosiasi ini juga akan disampaikan Presiden pada saat KTT RCEP nanti."
Presiden Joko Widodo melakukan rapat terbatas bersama jajarannya membahas persiapan kunjungan kerjanya ke luar negeri pekan depan di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi setelah rapat tersebut mengatakan dalam rangkaian kunjungan kerjanya untuk KTT ASEAN di Singapura, Presiden akan fokus mengenai masalah RCEP di mana Indonesia menjadi ketua tim negosiasinya.
"Karena kalau dapat diselesaikan, maka 16 negara ini akan menjadi suatu 'building block' perdagangan yang sangat besar. Pesan untuk melanjutkan negosiasi ini juga akan disampaikan Presiden pada saat KTT RCEP nanti," tutur Retno.
Ia menambahkan, para pemimpin dari setiap negara akan memberikan komitmen lebih agar negosiasi RCEP dapat segera diselesaikan.
Namun demikian, Retno mengakui negosiasi yang melibatkan 10 negara ASEAN dan 6 negara lain, tentunya bukan hal yang mudah.
Ia mencontohkan di antara negara ASEAN sendiri juga butuh upaya untuk bernegosiasi meskipun ASEAN sendiri telah memiliki komitmen tersendiri.
Di luar itu ada negara-negara lain misalnya India, Tiongkok, Australia, hingga Selandia Baru.
"Oleh karena itu kita terus berusaha untuk menjembatani antara gap posisi tersebut," katanya.
Intinya, kata dia, para "leader" RCEP akan memberikan komitmen lebih agar negosiasi mengenai RCEP dapat diselesaikan dengan segera.
RCEP sendiri ditegaskan Retno bukan merupakan upaya untuk membangun blok baru melainkan lebih merupakan penguatan kerja sama kawasan termasuk di dalamnya soal ekonomi hingga kemaritiman.
Selain isu utama itu, Retno menyampaikan bahwa Presiden juga akan mempresentasikan konsep Indo Pasifik terutama pada saat pertemuan East Asia Summit (EAS).
"Dalam beberapa waktu ke belakang, paling tidak satu setengah tahun ke belakang, kita telah melakukan konsultasi secara intensif baik dengan anggota ASEAN maupun dengan mitra ASEAN," lanjutnya.
Presiden juga akan menyinggung isu Palestina dan kemungkinan isu Rakhine State juga muncul dalam pembahasan selama KTT ASEAN.
Selain menghadiri KTT, Presiden juga direncanakan melakukan sejumlah pertemuan bilateral.
Pekan depan, tepatnya 13-15 November Presiden akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-33 di Singapura. Setelahnya, Presiden diagendakan menuju Port Moresby, Papua Nugini untuk menghadiri KTT APEC pada 17-18 November.
Pada KTT APEC, Retno mengatakan dalam pertemuan ini akan dibahas di antaranya tentang ekonomi digital dan masa depan APEC terutama nasib APEC setelah tahun 2020.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018