• Beranda
  • Berita
  • Begini strategi pencarian korban Lion Air JT 610

Begini strategi pencarian korban Lion Air JT 610

9 November 2018 00:36 WIB
Begini strategi pencarian korban Lion Air JT 610
Dokumentasi personel Badan SAR Nasional mengisi tanki bahan bakar cadangan perahu untuk evakuasi pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610 di perairan Karawang, Pantai Tanjung Pakis, Jawa Barat, Rabu (31/10/2018). (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)

... pencarian besok dengan penyelaman kedalamam sekitar 25 meter, radius pencarian juga mencapai 20 kilometer...

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Humas Badan SAR Nasional, Suhri Sinaga, memaparkan strategi pencarian korban pesawat terbang Lion Air nomor penerbangan JT 610, di perairan Tanjung Pakis Karawang, Jawa Barat.
   
"Strategi pencarian besok dengan penyelaman kedalamam sekitar 25 meter, radius pencarian juga mencapai 20 kilometer," kata dia,  dalam konferensi pers di dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis malam.
   
Menurut dia, cakupan pencarian tersebut mencapai pantai Tanjung Pakis untuk mencari korban yang mungkin terbawa arus hingga ke pantai.
    
Sedangkan untuk proses evakuasi pasa hari Jumat, akan didukung dengan menggunakan empat kapal dan empat perahu karet yang semuanya merupakan inventaris milik Basarnas.
   
"Untuk penyelam ada 60 yang akan kami terjunkan untuk pengangkatan jenazah. Itu yang bisa kami sampaikan, semoga keluarga korban juga bisa mmenerima," kata Sinaga.
   
Saat ditanya soal kemungkinan penemuan cockpit voice recorder, dia enggan berkomentar karena Badan SAR Nasional hanya bertanggung jawab dan fokus untuk mencari jenazah.
   
"Kalau untuk bagian pesawat itu wewenang KNKT, kami hanya fokus untuk pencarian korban di laut," katanya.
   
Hari ini, kapal KN Sadewa milik Badan SAR Nasional kembali membawa delapan kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610.
    
Dengan tambahan temuan ini, maka total kantong jenazah yang sudah didapat tim SAR hingga hari ke-11 pencarian menjadi 195 kantong jenazah.*

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018