"Warga saat ini membersihkan rumah dari bekas banjir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Tri Wahluyo di Simpang Empat, Jumat.
Banjir yang terjadi sejak Rabu (7/11) melanda sejumlah titik di Kecamatan Kinali, Pasaman, Sasak Ranah Pasisia, Parit Koto Balingka dan Ranah Batahan.
"Pada umumnya banjir terjadi akibat meluapnya sungai besar yang ada di daerah itu," kata Tri.
BPBD mendata kerusakan akibat banjir setelah fokus menolong dan mengevakuasi warga di daerah terdampak banjir.
Tri menjelaskan bahwa sekarang lalu lintas kendaraan di Batang Saman, Simpang Empat-Talamau dan Kampung Baru- Madina Sumatera Utara sudah lancar kembali.
"Sebelumnya akses terputus karena jalan ditutupi banjir dan longsor di daerah Kajai Talamau. Saat ini sudah kembali lancar," katanya.
Namun dia mengimbau para pengendara tetap berhati-hati di jalur yang sebelumnya terdampak banjir karena jalanannya masih licin dan berlumpur.
"Meskipun banjir sudah berangsur surut, namun warga harus tetap waspada banjir susulan karena cuaca yang tidak menentu," ujar Tri.
Pasaman Barat memiliki beberapa sungai besar yang biasa meluap sehingga menimbulkan banjir saat musim hujan, termasuk Sungai Batang Pasaman, Batang Sikabau, Batang Bayang, Batang Batahan, dan Anak Air Haji.
"Setiap hujan lebat dalam waktu yang lama maka air sungai itu selalu meluap dan mengenangi rumah warga sekitar," kata Tri.
Ia mengajak masyarakat yang tinggal di area rawan banjir lebih waspada saat curah hujan tinggi atau hujan turun di daerah hulu sungai, serta mengimbau warga yang tinggal di daerah perbukitan dan pegunungan seperti Talami dan Gunung Tuleh mewaspadai risiko tanah longsor.
"Saat ini cuaca tidak menentu dan sering ekstrem. Tingkatkan kewaspadaan dan selalu siaga bencana," ujar Tri.
Baca juga:
Banjir putuskan jalur Pasaman Barat - Madina, Sumut
Ribuan warga Maligi Pasaman Barat masih terisolasi
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018