Kegiatan Ibu Negara di kompleks permukiman pejuang Timor Timur itu diawali dengan senam bersama warga dilanjutkan dengan peninjauan bakti sosial pelayanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan serta peninjauan pameran produk kerajinan anggota PKK Kompleks Seroja.
Selanjutnya Ibu Negara bersilaturahim dengan para penyandang cacat eks personel Operasi Seroja dan para warakawuri pejuang Timor Timur, serta memberikan bantuan kepada mereka.
Ibu Negara menuturkan bahwa dia berkunjung ke Timor Leste tahun 2017 untuk "nyekar" ke makam orang-orang Indonesia yang dimakamkan di sana serta menyaksikan peresmian perbatasan Timor Leste dengan RI.
"Dulu perbatasan itu rawan, sekarang sudah bagus, dibangun oleh Pemerintah Indonesia," kata Ibu Negara, yang menuturkan bahwa ia dinamai Iriana karena lahir tahun 1963 ketika kakeknya bertugas di Irian Barat.
Warga Kompleks Seroja Nur Hidayat (64) mengapresiasi kunjungan Ibu Negara dan OASE KK. "Harapan saya silaturahim seperti ini diperbanyak, ke depan siapa pun pimpinan kita, bisa datang ke sini," katanya.
Warga lainnya, Deden, berharap kunjungan semacam itu tidak hanya dilakukan menjelang Hari Pahlawan saja.
"Perhatian pemerintah dan pihak lain masih diperlukan, apalagi di sini sudah banyak yang sepuh atau di atas 60 tahun, menangani masalah kesehatan rasanya tidak cukup hanya dengan BPJS, " kata Deden.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
