• Beranda
  • Berita
  • Kemenpar Kucurkan Rp130 miliar untuk pelatihan dan sertifikasi profesi

Kemenpar Kucurkan Rp130 miliar untuk pelatihan dan sertifikasi profesi

10 November 2018 19:58 WIB
Kemenpar Kucurkan Rp130 miliar untuk pelatihan dan sertifikasi profesi
Seorang pemandu (kiri) menjelaskan kepada pengunjung tentang bangunan di kawasan wisata Museum Cagar Budaya Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/10/2018). PT KAI (Persero) selaku pengelola mencatat, kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke museum cagar budaya yang mulai dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda pada 27 Februari 1904 sebagai kantor pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) itu, pada periode Januari-Oktober 2018 mencapai 797.626 pengunjung. ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata mengucurkan biaya senilai Rp130 miliar untuk program pengembangan sumber daya manusia lewat pelatihan di bidang pariwisata dan sertifikasi profesi.

“Kita arahkan ke pelatihan kompetensi. Jadi untuk gerakan sadar wisata gak boleh. Kompetensi itu kepada karyawan atau industri yang membutuhkan seperti pemandu wisata gunung, geopark, wisata paralayang,” kata Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Wisnu Bawa Tarunajaya, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Antara, Sabtu.

Wisnu berbicara pada sesi diskusi terakhir di acara The Hotel Week bertemakan Meningkatkan Industri Pariwisata Melalui Perbaikan Sertifikasi dan Pelatihan Vokasi.

Peran sumber daya manusia (SDM), lanjut Wisnu, dinilai menjadi faktor yang paling penting dalam pengembangan pariwisata karena sangat menentukan kepuasan wisatawan.

Wisnu mengatakan, melalui anggaran ini Kemenpar juga mengadakan pelatihan Sadar Wisata untuk provinsi-provinsi yang perkembangan wisatanya belum pesat.

“Aktivitasnya kita memberikan pemahaman ke masyarakat luas. Mulai dari sederhana, seperti melayani, apa itu Teori dan Konsep Pariwisata: Sapta Pesona, bagaimana memposisikan diri kalau ada turis,” ujarnya.

Pelatihan ini, ujarnya menyasar hotel-hotel kecil, termasuk didalamnya homestay.

“Kita arahkan untuk aktivitas-aktivitas berbasis masyarakat,” kata Wisnu.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya pernah mengatakan untuk mendorong peningkatan kualitas SDM dibidang pariwisata, diperlukan kerjasama antara sekolah perguruan tinggi pariwisata, dan pelatihan SDM pariwisata, pemerintah dan komunitas di daerah pariwisata. Kementrian Pariwisata menargetkan jumlah tenaga profesional di sektor pariwisata yang harus disertifikasi tahun ini mencapai 75.000 orang. 

Gelaran The Hotel Week Indonesia (THWI) 2018 digelar selama tiga hari, Kamis-Sabtu (8-10/11) di Hall B Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta Pusat. THWI 2018 merupakan sebuah pameran dan eksibisi di bidang perhotelan dan pariwisata. Acara tersebut menjadi acara tahunan yang kedua kalinya digelar untuk menghubungkan para pemain di industri perhotelan dari seluruh kawasan Asia-Pasifik.

Pameran ini menghadirkan 200 eksibitor, 700 delagasi dan lebih dari 200 business to business (B2B). THWI berfungsi sebagai platform untuk interaksi dan wawasan. Berbagi pengetahuan bagi mereka yang terlibat dalam bisnis terkait perhotelan hotel dan resort restoran, kafe, layanan makanan dan minuman.

Baca juga: Taksi "Wonderful Indonesia" rajai jalanan London

Baca juga: Kemenpar gelar promosi wisata golf di Korea

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018