Babinsa yang mengabdi menjadi guru mengaji

11 November 2018 06:38 WIB
Babinsa yang mengabdi menjadi guru mengaji
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan kepada Bintara Pembina Desa (Babinsa) seluruh Indonesia dalam Apel Besar Babinsa di Hanggar KFX PT DI di Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/7/2018). Dalam arahannya Presiden Joko Widodo mengajak Babinsa untuk mengawal, menjaga kesetiaan kepada rakyat, wilayah NKRI dan pemerintah yang sah. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Gorontalo, (ANTARA News) - Sang matahari belum terlihat menyinari bumi hari itu namun raungan motor tua milik seorang anggota TNI Bintara Pembina Desa (Babinsa) sudah terdengar melewati tanjakan desa terpencil di Dulamayo, Kabupaten Gorontalo.

Sersan Kepala (Serka) Yurilhak Bawenti (52), seorang Babinsa Koramil 05 Telaga, Kodim 1304/Gorontalo terlihat bersemangat ingin segera tiba di desa binaannya walaupun terkadang motor yang menjadi tunggangannya sering mogok di tengah jalan.

Sebagai satuan teritorial TNI AD paling bawah, dia menyadari dengan baik peranan sebagai sosok yang berhadapan paling langsung dengan masyarakat.

Ia berkewajiban untuk melaksanakan pembinaan teritorial dan tugas-tugas yang meliputi pengumpulan dan pemeliharaan data pada aspek geografi, demografi, hingga sosial dan potensi nasional di wilayah kerjanya.

Di luar tugas sebagai anggota TNI, Serka Yurilhak terkenal juga sebagai guru mengaji di dua desa binaannya, yaitu Desa Dulamayo Selatan, Dulamoyo Utara, dan Desa Tonala walaupun bukan desa binaannya. "Kegiatan mengajarkan warga desa binaan untuk belajar mengaji memang merupakan keinginan saya," ujar Yurilhak.

Keinginan untuk mengajar itu terdorong oleh banyaknya warga yang belum bisa baca tulis Al Quran mulai dari anak-anak hingga lanjut usia (lansia) di desa binaannya.

Bak gayung bersambut, pemerintah desa sangat mendukung dengan terlaksananya kegiatan yang sudah berlangsung sejak 2017 itu.

Ia mengaku sangat senang dapat menyalurkan ilmu yang sudah pernah didapatkan itu kepada warga desa binaan.

Menurut dia, mulai dari anak-anak hingga lansia dengan senang hati mau datang belajar membaca dan menulis Al Quran. Hal itu, membuatnya juga ikut bersemangat dan terpanggil terus mengejar mengaji. "Saya biasanya memanfaatkan rumah warga untuk menjadi lokasi pengajian setiap minggunya serta menggunakan dinding rumah sebagai papan tulis dan kapur sebagai media untuk mengajar baca dan tulis Al-Quran," katanya.

Dengan adanya kegiatan belajar mengaji tersebut, dia berharap ke depan mereka sudah bisa mengaji dengan lancar, bahkan bisa bersama-sama melakukan tadarus Al Quran di masjid.

"Semoga dari sedikit ilmu yang saya salurkan untuk mereka, dapat membuahkan pahala bagi mereka juga," kata dia.



Mendapat Apresiasi
Apa yang dilakukan ayah yang memiliki dua puteri dengan mengajarkan mengaji warga desa terpencil tersebut, mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat luas.

Kepala Dusun III Rina Wadu yang daerahnya menjadi salah satu tempat mengajar mengaji oleh Serka Yurilhak, menyatakan bersyukur adanya kegiatan belajar baca dan tulis Al Quran.
"Memang di desa kami ada yang mengajarkan mengaji, tapi hanya untuk anak-anak saja, sedangkan Serka Yurilhak mengajar dari anak-anak hingga warga lanjut usia," ucap dia.

Kebanyakan warga lansia di Dusun II tidak bisa mengaji dan malu untuk belajar membaca dan menulis Al Quran.

Ia menyatakan bersyukur karena saat ini sudah ada yang bisa membaca dan menulis. "Itulah yang membedakannya dengan kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh Babinsa Dulamayo ini," ucap dia.

Ia menjelaskan bahwa banyak warga setempat yang mengatakan bahwa cara mengajar Serka Yurilhak membuat mereka senang dan cepat lancar baca tulis Al Quran.

Warga lainnya, Aida Azis (49), mengaku sudah lama tidak pernah mengaji lagi dan lupa huruf hijaiyah sehingga memilih untuk kembali belajar dengan warga lainnya bersama Serka Yurilhak.

"Dengan adanya kegiatan ini, saya senang akhirnya bisa kembali belajar dan menghafal huruf hijaiyah. Saya berharap kegiatan belajar mengaji ini bisa terus berjalan dengan lancar agar kami semua bisa dengan lancar membaca Al Quran," kata dia.

Pengabdian Yurilhak pun terdengar hingga telinga Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengapresiasi pengabdian babinsa tersebut.

Satu unit motor baru pun diberikan kepadanya sebagai tunggangan baru agar bisa menjangkau desa binaannya yang memiliki jalur perjalanan menanjak dan terkadang licin saat hujan turun.

Tidak hanya sampai di situ. Pengabdian tanpa pamrih dari Serka Yurilhak terdengan hingga ke luar daerah Gorontalo.

Salah seorang pemilik biro perjalanan di Jambi memberikan fasilitas umrah gratis kepada pria yang telah 29 tahun mengabdi di TNI AD tersebut.

Perwakilan dari biro perjalanan Almabrur Nadia Insani, Dewamti Koem, mengatakan pemilik biro perjalanan terketuk hatinya saat melihat berita tentang Serka Yurilhak yang mengajar mengaji.

"Oleh karena itu Pak Direktur meminta kami untuk mencari tahu tentang kabar itu, dan beliau mengatakan akan memberikan hadiah berangkat umrah bagi Pak Babinsa," ujarnya.

Semua biaya umrah ditanggung oleh pihak perusahaan termasuk pembuatan paspor dan vaksinasi.

"Kami berharap semoga niatan kami untuk memberangkatkan umrah Pak Yurilhak ini diridai Allah SWT dan dapat berjalan dengan lancar. Selain itu semoga hal ini menjadi motivasi Pak Babinsa untuk lebih semangat dan giat mengajar baca tulis Al Quran," kata dia.

Serka Yurilhak berharap, umrah yang pertama kali buatnya itu menjadi pembuka jalan untuk ia dan keluarganya menuju Tanah Suci.
 

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Budi Setiawanto
Copyright © ANTARA 2018