Tangerang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengakui ada peluang start-up atau perusahaan rintisan Indonesia masuk ke negara tetangga, namun ada hambatan untuk menembus pasar negara tetangga.Negara tetangga kita takut sekali dengan yang namanya Go-Jek, takut banget, mereka ngomong ke saya kok, sehingga mereka menghambat setiap kita akan masuk ke pasar yang ada di sana,"
"Negara tetangga kita takut sekali dengan yang namanya Go-Jek, takut banget, mereka ngomong ke saya kok, sehingga mereka menghambat setiap kita akan masuk ke pasar yang ada di sana," kata Presiden Jokowi di Kota Tangerang, Banten, Minggu malam.
Presiden Jokowi menghadiri perayaan ulang tahun keempat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berlangsung di ICE BSD City Kota Tangerang, Minggu malam.
Di hadapan sekitar 3.000 kader PSI, Jokowi mengatakan Indonesia memiliki industri kreatif yang berkembang pesat.
"Sekarang ini kita memiliki empat unicorn start-up yang masuk dalam tujuh start-up terbesar di Asia Tenggara, keempatnya dimiliki oleh anak anak muda," katanya.
Keempat unicorn itu adalah Traveloka, Go-Jek, Bukalapak dan Tokopedia.
Unicorn adalah sebutan bagi start-up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas satu miliar dolar AS atau setara Rp13,5 triliun (kurs Rp 13.500 per dolar AS).
"Ini loncatan anak muda yang harus diikuti, kenapa PSI tidak melompat seperti itu," katanya.
Ia menyebutkan Go-Jek sudah masuk ke Vietnam dan akan segera masuk ke Singapura dan Filipina.
"Ini jamannya anak muda yang harus melakukan lompatan, ada peluang, ada opprotunity di sini," katanya.
Presiden Jokowi juga menilai di dunia politik, saat ini juga ada kaum muda yang membangun partai dengan inovatif, kreatif, kerja keras dan penuh akuntabilitas yaitu PSI.
"PSI saya lihat sedang berjuang jadi unicorn dalam dunia kepartaian di Indonesia, modalnya adalah semangat dan kerja keras," katanya.
Baca juga: Jokowi investasi di lima "start up", salah satunya jual perlengkapan jenazah
Baca juga: Presiden Jokowi kian sering hadiahi modal usaha
Baca juga: Jokowi menghadiri peringatan empat tahun PSI
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018