Kulon Progo (ANTARA News) - Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati, mempertanyakan sistem Aspirasiku yang tersedia di dewan belum dapat dimanfaatkan karena terkendala jaringan yang dimiliki Dinas Komunikasi dan Informatika.Kami sudah minta pemkab segera memperbaiki sistem Aspirasiku yang diintegrasikan dengan program Smart City yang sedang didengung-dengungkan pemkab saat ini
Akhid Nuryati di Kulon Progo, Senin, mengatakan Aspirasiku merupakan wadah aspirasi masyarakat untuk menyampaikan kritikan dan usulan kepada anggota dewan, namun sejak diluncurkan pada akhir 2017, belum dapat dipakai secara maksimal karena jaringan yang belum memadai.
"Kami sudah minta pemkab segera memperbaiki sistem Aspirasiku yang diintegrasikan dengan program Smart City yang sedang didengung-dengungkan pemkab saat ini," katanya.
Menurut dia, sistem Aspirasiku sebagai salah satu program Smart City harus menjadi prioritas. Sehingga, anggota dewan juga bisa memasukan usulan rencana pembangunan dari masyarakat kepada pemkab melalui Bappeda dengan cepat.
"Kami juga meminta pemkab memberikan sosialisasi pengisian usulan melalui Aspirasiku dan diberikan ruang untuk mengaksesnya," harapnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo Astungkara mengatakan ide awal Aspirasiku bagus, namun aspirasi anggota dewan dan masyarakat yang mengisikan masih petugas dewan, dan belum tentu masuk program pembangunan.
"Rencana pembangunan yang merencanakan BPKP. Ini menjadi pekerjaan kami dalam menampung aspirasi melalui Aspirasiku supaya masuk dalam program pembangunan," katanya.
Selain itu, lanjut Astungkara, untuk percepatan program Smart City, pemkab mentargetkan jaringan fiber optik (FO) di 87 desa dan satu kelurahan selesai hingga Desember ini. Sehingga desa diharapkan membuat perencanaan dan pelaporan secara online. Selain itu, dapat digunakan untuk mempromosikan potensi lokal.
"Kami berharap program Smart City tidak hanya diartikan sebatas membuat perencanaan dan pelaporan secara online, tetapi secara menyeluruh," katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Agus Langgeng Basuki mengatakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menciptakan kenyamanan dan kemudahan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bersiap dan berbenah melalui Program Smart City yang digagas dan diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Pembangunan Smart City pada tahun 2018 dilakukan pendampingan Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Gerakan Menuju 100 Smart City Tahap II Kabupaten/Kota di Indonesia yang keluarannya Master Plan Smart City Kabupaten Kulon Progo 2018-2023," katanya.
Selanjutnya tahapan pembangunan dilakukan secara bertahap dari sisi infrastruktur, suprastruktur dan aplikasi untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan pengembangan ekonomi digital.
Pada 2019, kata Langgeng, pemkab akan mulai melakukan pembangunan infrastruktur, yakni pembangunan lanjutan jaringan fiber optic seluruh perangkat daerah radius 5 KM di 13 titik dengan anggaran Rp543,26 juta.
Kemudian, pembangunan Command Center sebagai pusat kendali layanan publik berupa monitor panel, CCTV, sound system, meja dan kursi operator dan penataan interior dengan anggaran Rp1,250 miliar. Pembangunan data center sebagai media penyimpanan database dan aplikasi berupa Genset, UPS, Smart Row Server, computer control, software CPanel, IP public, instalasi, dan interior ruang dengan anggaran Rp860,7 juta.
Selanjutnya, pembangunan ruang pelatihan (co working space) yang berguna untuk pengembangan SDM digital dan start up berupa computer, monitor panel, peralatan dan instalasi dengan biaya Rp625,86 juta.
"Untuk pengembangan dari sisi suprastruktur dan aplikasi berupa penyusunan peraturan pendukung pelaksanaan smart city, pelaksanaan koordinasi, integrasi antar aplikasi dan monev pengembangan Quick win Smart City dari Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan alokasi anggaran pada 2019 sebesar Rp299,992 juta," kata Langgeng.
(KR-STR/G001)
Pewarta: Sutarmi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018