Dosen Pembimbing Proyek Blits, Nur Yulianto, menjelaskan mobil yang ingin diikutkan pada Rally Dakar itu memiliki 2.800 sel baterai, terdiri 92 seri dan sisanya paralel yang di-pack menjadi 350volt.
"Bisa menempuh 300 kilometer untuk sekali charge. Waktu pengisian tergantung kekuatan daya listrik," kata Nur Yulianto dalam keterangannya, Senin, kemudian menambahkan membutuhkan sekira 8 jam untuk mengisi penuh baterai.
Posisi baterai berada di bagian bawah mobil, mengacu pada titik pusat gravitasi agar mobil semakin stabil, kata dia.
Baterai Blits masih diimpor dari China, namun manajemen baterai pack sudah dikerjakan sendiri oleh tim mereka.
"Yang harus kita impor adalah baterai, tapi bukan baterai pack yang sudah kami kerjakan sendiri. Sistem manajemen baterai sudah kami kerjakan sendiri," katanya.
Baca juga: Mobil listrik Blits menjelajah 15.000km sebelum terjun Rally Dakar
Ia menjelaskan, kolaborasi antara Budi Luhur dan ITS menitikberatkan pada powertrain -- baterai pack, transmisi, motor listrik dan kontrol algoritma -- yang terus diujicoba dan dipantau secara teliti. Adapun bagian sasis, bodi hingga kaki-kaki sudah bisa dibuat di dalam negeri.
"Semua parameternya dilihat, mulai dari temperatur, performa, RPM, tekanan oli, karena mau tahu secara engineering apakah sudah benar atau belum," ujar dia.
"Di luar mesin, (cangkang bodi hingga sasis) bangsa ini sudah bisa membuatnya. Industri karoseri kita sudah pintar, tapi mesinnya masih impor," katanya.
Blits akan diuji coba 15ribu kilometer dari ITS Surabaya, Budiluhur Jakarta, Medan, Aceh, Sabang, Pontianak, Sampit, Balikpapan, Samarinda, Makasar, Kendari, Manado, Ternate, Sorong (Papua), Manokwari, Jayapura, Marauke, Kupang, Labuan Bajo, Bima, Mataram, Bali, Banyuwangi, dan finish di Surabaya.
Pada ujicoba "PLN Blits Explore Indonesia" yang juga diikuti mobil hybrid series KASUARI, Blits akan menyambangi sejumlah kantor PLN untuk mengisi daya. Ada juga beberapa metode pengisian daya lain, misalnya menggunakan genset atau menukar baterai (swap) dengan yang sudah terisi.
Baca juga: Tiga kendaraan inovatif ITS jelajahi Indonesia
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018