"Masalah efek ekor jas bukan persoalan yang bisa disalurkan sedemikian rupa, ini adalah langsung dari masyarakat, kami fokus saja," kata Zon, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Yudhoyono sebelumnya menyatakan, partai politik yang kadernya tidak menjadi calon presiden maupun calon wakil presiden, perolehan suaranya akan turun drastis.
Dalam kontestasi Pemilu 2019, kata Zon, ada dua blok yaitu Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, yang berlangsung bersamaan; dan untuk di Pemilu Legislatif kemungkinan saja ada efek ekor jas.
Namun dia menilai masing-masing partai politik memiliki konstituen dengan preferensi sendiri-sendiri misalnya parpol pendukung pemerintah, kemungkinan para konstituennya ingin mendukung Prabowo-Sandi.
"Saya yakin konstituen masing-masing partai memiliki preferensi sendiri. Misalnya partai pendukung pemerintah mungkin konstituennya ada yang ingin mendukung Prabowo-Sandi," ujarnya.
Ia mengatakan, kondisi Koalisi Prabowo-Sandi tidak ada masalah bahkan dalam waktu dekat, pimpinan partai politik koalisi Prabowo-Sandi dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan sebagai bagian dari komunikasi.
Menurut dia, Prabowo-Sandi sudah aktif turun ke berbagai daerah, bahkan Sandi lebih aktif turun menemui masyarakat.
Yudhoyono dalam acara pembekalan calon legislatif Partai Demokrat, mengatakan, kontestasi Pemilu 2019, memiliki tantangan yang jauh lebih berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Saya harus mengatakan, Partai Demokrat punya peluang untuk sukses, meskipun tantangan yang kita hadapi dalam Pemilu 2019 mendatang jauh lebih berat, saya ulangi jauh lebih berat," ujar dia, di Jakarta, Sabtu (10/11).
Menurut dia salah satu tantangan adalah pelaksanaan Pileg dan Pilpres serentak, karena survei membuktikan partai politik yang memiliki calon presiden sangat diuntungkan, seperti PDI Perjuangan dengan sosok capres Joko Widodo dan Gerindra dengan sosok Prabowo Subianto.
Yudhoyono mengatakan, realitasnya suara kedua partai politik itu meningkat tajam, sebaliknya partai politik yang tidak punya capres dan cawapres, suaranya menurun atau anjlok.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018