Dato Sri Tahir jadi warga kehormatan Brimob

12 November 2018 15:56 WIB
Dato Sri Tahir jadi warga kehormatan Brimob

Anggota Brimob mengikuti Gelar Pasukan Operasi Puri Agung VI 2018 untuk pengamanan pertemuan IMF-Bank Dunia di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Kamis (4/10/2018). Polri menerjunkan ribuan personel dan mulai memperketat pengamanan di berbagai kawasan di Bali menjelang berlangsungnya sidang tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/aww.
Depok (ANTARA News) - Korps Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian RI memberikan anugerah Warga Kehormatan Brimob kepada bos Mayapada Group Dato Sri Tahir dan beberapa perwira tinggi Polri dalam
rangka Hari Ulang Tahun ke-73 satuan itu.

Pemberian anugerah ini diberikan dalam upacara di halaman Markas Korps Brimob Polri Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin.

Komandan Korps Brimob Irjen (Pol) Rudy Sufahriyadi di sela acara pertemuan bersama korlip dan wartawan di Lapangan Tembak Mako Brimob mengatakan pemberian gelar warga kehormatan kepada Tahir karena bos Mayapada Group ini memberikan kontribusi baik saran maupun masukan kepada Brimob.

"Pak Tahir ini memberikan bantuan yang sangat berharga kepada Pusdik Brimob yang selama ini tidak terjangkau APBN untuk memperbaiki gedung-gedung yang ada," kata Rudy.

Rudy mengungkapkan Dato Sri Tahir juga telah memberikan fasilitas, terutama fasilitas di rumah sakit di Pusdik Brimob itu diperbaiki.

"Pertimbangan itulah kami memberikan warga kehormatan," kata Rudi.

Rudy mengakui bahwa peringatan HUT ke-73 Brimob dilakukan secara sederhana karena Indonesia baru saja dilanda bencana, dari Gempa NTB, Sulawesi Tengah, hingga jatuhnya Lion Air serta akan menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019.

"Situasi saat ini bangsa kita sedang menghadapi bencana sehingga saya buat sederhana," ungkap Rudy saat membuka latihan menembak untuk korlip dan wartawan.

Latihan menembak itu juga merupakan rangkaian HUT Brimob, selain itu juga kegiatan lain seperti Tour de Java dari Surabaya ke Jakarta dengan bersepeda.

Rudy mengatakan ikut tiga etape bersepeda sekitar 1.000 kilometer, salah satunya estape pembuka Surabaya-Jombang, Jawa Timur, di mana tiap etape sekitar 100 kilometer.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018