"Acara kali ini istimewa, kami menyelenggaraklan Konferensi APRSCP bersama dengan Pameran dan Forum Efisiensi Sumber Daya Indonesia ke-2," kata Menteri Siti Nurbaya di Balai Kartini, Jakarta.
Menurut dia, pertemuan ini digunakan untuk mewadahi kerja sama para pemangku kepentingan dalam mendorong konsumsi dan produksi yang berkelanjutan di wilayah Asia Pasifik.
Siti menyebut bahwa tantangan sekarang lebih berat dibandingkan dengan beberapa tahun lalu dalam mewujudkan program konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
"Perkembangan terbaru dari isu global menunjukkan bahwa perubahan iklim tidak semata-mata menjadi perhatian global. Penelitian menunjukkan tantangan lingkungan global, regional dan lokal termasuk diantaranya penggunakan merkuri dan sampah laut," katanya.
Dalam kesempatan itu, Siti mengajak para delegasi untuk mengingat kembali Deklarasi Rio 1992 bahwa prasyarat untuk pembangunan berkelanjutan adalah dengan mengubah pola produksi dan konsumsi yang tidak berkelanjutan.
"Dalam menindaklanjuti tantangan lingkungan, kita harus saling mengingatkan bahwa prasyarat untuk pembangunan berkelanjutan adalah mengubah pola produksi dan konsumsi yang tidak berkelanjutan, mengubah praktik rutin, kebiasaan atau gaya hidup," katanya.
Untuk mewujudkan perubahan perilaku di pemerintahan, dunia bisnis dan masyarakat secara sistematis, integratif dan masif, kata Siti, maka seluruh pemangku kepentingan perlu didorong untuk memunculkan agen-agen perubahan di Indonesia maupun di kawasan Asia Pasifik.
Acara yang diselenggarakan pada 12-14 November 2018 di Balai Kartini, Jakarta ini memiliki agenda untuk mewujudkan perubahan. Perubahan yang dimaksud yakni perlunya peran pemerintah dalam mengutamakan kebijakan konsumsi dan produksi berkelanjutan, baik kepada bisnis dan masyarakat melalui inovasi, berbagi pengalaman serta melakukan implementasi nyata di lapangan untuk berkontribusi terhadap pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Baca juga: Indonesia luncurkan dokumen penerapan konsumsi produksi berkelanjutan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018