Jakarta, (ANTARA News) - Wali Kota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau mengimbau warga di daerah itu untuk membuat lubang resapan biopori sebagai salah satu usaha mencegah banjir memasuki musim hujan.Kita buat biopori agar air hujan bisa terserap ke dalam tanah
"Kita buat biopori agar air hujan bisa terserap ke dalam tanah," katanya saat ditemui di Jakarta, Senin.
Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
Metode ini dikembangkan oleh peneliti dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Ir Kamir Raziudin Brata.
Menurut Syamsudin Lologau, dalam menghadapi potensi bencana banjir diperlukan upaya bersama baik oleh masyarakat dan petugas terkait.
Dengan peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan maka diharapkan banjir tidak akan terjadi di wilayah tersebut sehingga tidak ada kerugian yang dialami warga.
"Jangan hanya bergantung pada petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) saja, karena lingkungan ini 'kan milik kita bersama," katanya menegaskan.
Selain itu ia juga menekankan pentingnya warga untuk meningkatkan perhatian pada menjaga kebersihan kebersihan saluran air di sekitar rumah.
Sedangkan untuk camat dan lurah, Syamsudin ingin agar selalu memfasilitasi apa saja kebutuhan warga dalam persiapan ini.
"Warga jangan segan untuk meminta bantuan baik tambahan tenaga atau pun peralatan. Selagi untuk kepentingan bersama, kami akan memfasilitasi," katanya.***4***
Baca juga: BPLH: Jakarta Perlu 75 Juta Lubang Biopori Untuk Kurangi Banjir
Baca juga: Teknologi Biopori, Solusi Tepat Atasi Banjir
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018