Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan bersama perusahaan patungan (joint venture) konsultan supervisi dan desain, menandatangani kontrak paket 8 pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.Diharapkan kedepan Pelabuhan Patimban akan meningkatkan daya saing logistik nasional
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, penandatanganan dilakukan antara PPK Konsultan Pembangunan Pelabuhan Patimban Andilas Putra Asmara bersama perwakilan perusahaan konsultan "joint venture" Yasunori Hasegawa dengan disaksikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo beserta para direktur di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut.
Dirjen Perhubungan Laut R Agus H Purnomo menyampaikan bahwa proyek pembangunan Pelabuhan Patimban sangat strategis dan penting bagi negara sehingga Kementerian Perhubungan, dalam hal ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sangat serius untuk menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Patimban ini.
"Diharapkan kedepan Pelabuhan Patimban akan meningkatkan daya saing logistik nasional," kata Agus.
Pada kesempatan tersebut Ia juga berharap kepada para perusahaan anggota konsorsium konsultan agar penandatanganan kontrak ini dapat memperlancar proyek pembangunan Pelabuhan Patimban secara keseluruhan.
Selain itu, Agus juga berharap agar pelaksanaan pembangunan Pelabuhan Patimban memperhatikan berbagai regulasi, kualitas, dan requirement atau kebutuhan masyarakat secara umum.
"Pemerintah sangat serius dan memperhatikan agar pembangunan Pelabuhan Patimban berjalan sesuai jadwal dengan kualitas yang telah disepakati bersama," katanya.
Adapun Paket pembangunan Pelabuhan Patimban yang ditandangani hari ini merupakan paket jasa konsultansi supervisi dan desain pembangunan fasilitas pelabuhan untuk proyek Pembangunan Patimban Tahap I.
Sedangkan perusahaan konsultan "joint venture" terdiri dari tiga perusahaan Jepang masing-masing adalah Oriental Consultan Global Co. Ltd., Ides Inc., dan Nippon Koei Co. Ltd., bekerjasama dengan tiga perusahaan konsultan Indonesia yaitu PT Raya Konsult, PT Rayasurverindo Tirtasarana, dan PT Indra Karya (Persero).
Sebagai informasi, Pembangunan Pelabuhan Patimban akan dilaksanakan dalam tiga tahap.
Pada tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani sekitar 3.5 juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU).
Pada tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS dan pada Tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7.5 juta Teus.
Pembangunan Pelabuhan Patimban saat ini terus dilakukan dan targetnya akan mulai dioperasikan pada tahun 2019.
Nantinya Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal ferry Ro-Ro. Pelabuhan Patimban juga akan didukung area sarana penunjang (Backup Area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 hektare.
Baca juga: PUPR siapkan jalan 8 km menuju Pelabuhan Patimban
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2018