"Masih di sana sekarang. Teman-teman TNI Polri, masyarakat serta kecamatan telah membantu melokalisasi tempat kejadian," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Haryono kepada Antara di Pekanbaru.
Ia menjelaskan harimau masuk saat pasar dalam keadaan ramai, dan warga yang berada di sana langsung melaporkan kejadian itu ke Tim Quick Response BBKSDA Riau.
"Saat ditelepon, masyarakat menyebutkan bahwa harimau itu telah terjebak di sela gedung," ujarnya.
BBKSDA langsung berkoordinasi dengan aparat TNI, Polri dan Kecamatan untuk membantu mengatasi masalah tersebut. BBKSDA lalu mengirimkan satu tim dari Rengat di Kabupaten Indragiri Hulu dan satu tim lainnya dari Pekanbaru untuk menuju lokasi dan melakukan evakuasi.
Tim dari Pekanbaru lebih lengkap karena meliputi tim medis dan tim bius, namun membutuhkan waktu sedikitnya 10 jam perjalanan lewat darat untuk sampai ke lokasi. Oleh karenanya, Haryono menjelaskan, tim gabungan dari TNI, Polri dan warga melakukan upaya-upaya untuk mencegah harimau lari.
"Di sana sudah dipasang jaring dan kayu untuk mencegah harimau melarikan diri," tuturnya.
Insiden harimau masuk ke perkampungan warga sering terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir, dalam beberapa kasus si raja rimba memangsa ternak warga. Namun menurut Haryono selama dia menjadi kepala BBKSDA Riau baru kali ini ada harimau masuk ke pasar. BBKSDA Riau akan meneliti kejadian itu.
Baca juga:
Harimau liar masuk ke desa di Indragiri Hilir
Harimau Bonita sudah masuk hutan
Pewarta: Fazar Muhardi, Anggi Romadhoni
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018