• Beranda
  • Berita
  • Pasar positif, reksa dana jadi pilihan tepat investasi

Pasar positif, reksa dana jadi pilihan tepat investasi

14 November 2018 18:24 WIB
Pasar positif, reksa dana jadi pilihan tepat investasi
Logo Bank Commonwealth REUTERS/David Gray/File Photo

Kondisi pasar menunjukkan perkembangan positif, kami merekomendasikan reksa dana saham sebagai pilihan tepat bagi yang ingin berinvestasi untuk jangka panjang

Jakarta (ANTARA News) - Bank Commonwealth menilai instrumen reksa dana saham dapat menjadi pilihan investasi seiring dengan kondisi pasar modal Indonesia yang cenderung mulai membaik.

"Kondisi pasar menunjukkan perkembangan positif, kami merekomendasikan reksa dana saham sebagai pilihan tepat bagi yang ingin berinvestasi untuk jangka panjang," papar Head of Wealth Management & Retail Digital Business Bank Commonwealth, Ivan Jaya dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan investor asing mulai memborong portofolio saham dan obligasi di Indonesia, perkembangan positif itu seiring meredanya isu perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, dan kondisi iklim investasi di tanah air yang semakin kondusif. "Fenomena positif itu diprediksi akan terus berlanjut di tahun politik 2019," katanya.

Sepanjang bulan Oktober lalu, ia memaparkan, pasar saham dan pasar obligasi Indonesia telah mengalami koreksi. IHSG terkoreksi 2,42 persen atau sebesar 8,24 persen sepanjang tahun ini, sedangkan BINDO Index mencatatkan total return minus 6,28 persen.

Namun di sisi lain, lanjut dia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ekonomi Indonesia di kuartal ketiga 2018 tumbuh 5,17 persen year on year (yoy).

Ivan Jaya juga mengatakan Indonesia telah sukses menjadi tuan rumah untuk perhelatan dua acara berskala internasional, yakni Asian Games serta Asian Para Games di Jakarta dan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (WB) di Bali.

"Pertemuan tahunan IMF-WB berhasil dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia dengan berhasil mengantongi kesepakatan investasi sebesar 13,5 miliar dolar AS untuk pengembangan proyek infrastruktur dari pertemuan itu," paparnya.

Selain itu, ia menambahkan, neraca perdagangan Indonesia pada September lalu juga secara tidak terduga mencatat surplus, ketika konsensus memperkirakan akan terjadi defisit.

"Sentimen positif lainnya datang dari laporan keuangan emiten untuk kuartal III-2018 yang tercatat positif, tertinggi sejak tahun 2011 untuk satu kuartal," katanya.

Sementara itu tercatat, Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ini, ditutup menguat sebesar 23,09 poin atau 0,40 persen menjadi 5.858,29. 

Baca juga: Pasar fluktuatif, investor disarankan investasi reksa dana pasar uang
Baca juga: Kinerja reksa dana syariah tumbuh positif

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018