"Kontrak baru itu berasal dari beberapa proyek, diantaranya pekerjaan tambahan Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Proyek Kulonprogo I, dan RDMP (Refinery Development Master Plan) RU V Balikpapan," papar Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk, Jarot Subana dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Dalam waktu dua bulan tersisa, lanjut dia, perusahaan akan fokus untuk mengejar target perolehan nilai kontrak sebesar Rp6,6 triliun.
"Saat ini perseroan sudah mendapatkan beberapa potensi proyek, yaitu proyek jalan tol Pekanbaru-Dumai, Kuala Tanjung-Indrapura, pekerjaan tambahan proyek jalan tol KLBM (Krian-Legundi-Bunder-Manyar), dan sejumlah proyek lain," katanya.
Jarot Subana menyampaikan target nilai kontrak pada 2018 merupakan hasil revisi RKAP, di mana sebelumnya WSBP memprognosakan nilai kontrak baru di tahun 2018 ini sebesar Rp8,3 triliun.
"Adanya perubahan ini disebabkan beberapa tender proyek utama yang diundur diantaranya Proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jembatan Penajam Balikpapan, dan Proyek Jalan Tol Singosari-Batu," katanya.
Sementara itu, pada tahun 2019 perseroan menargetkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp10,39 triliun baik dari proyek internal maupun eksternal.
Baca juga: BEI resmikan pencatatan saham Waskita Beton Precast
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018