• Beranda
  • Berita
  • Kemenhub minta aplikator-pengemudi taksi daring bentuk tim independen

Kemenhub minta aplikator-pengemudi taksi daring bentuk tim independen

14 November 2018 21:38 WIB
Kemenhub minta aplikator-pengemudi taksi daring bentuk tim independen
Pengemudi taksi online melakukan aksi menolak Permenhub No.108 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek di depan Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (29/1/2018). Kemehub memutuskan untuk menunda pemberlakukan Permenhub No.108 Tahun 2017 selama enan bulan ke depan untuk dilakukan pembahasan ulang oleh Kemenhub. (ANTARA/Muhammad Adimaja)

Saya minta dibentuk tim independen, gabungan antara aplikator dengan pengemudi sebgai media atau lembaga untuk memutuskan ‘suspend’ atau tidak

Bekasi, (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan meminta apliaktor dan pengemudi taksi dari membentuk tim independen terkait banyaknya pemutusan kerja sama dengan mitra.

“Saya minta dibentuk tim independen, gabungan antara aplikator dengan pengemudi sebgai media atau lembaga untuk memutuskan ‘suspend’ atau tidak,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi usai konferensi pers di Bekasi, Rabu.

Budi menjelaskan dengan adanya tim independen bisa memberikan pertimbangan atau masukan terkait keputusan memberhentikan kerja sama oleh aplikator kepada pengemudi.

Pasalnya, menurut dia, keluhan-keluhan yang dilaporkan oleh pengguna taksi daring kepada aplikator melalui aplikasi tersebut dinilai belum terverifikasi secara baik.

“Pelanggaran-pelanggaran itu mungkin karena keisengan atau hanya mengeluh sedikit saja kepada pihak aplikator, diharapkan para aplikator membuka ruang diskusi sekaligus membuka kesempatan apabila kesalahan tidak fatal,” katanya.

Budi menjelaskan banyaknya aksi pemutusan hubungan mitra menyebabkan terjadi demonstrasi yang terus berulang karena mitra pengemudi sudah membeli kendaraan, kemudian diputus sepihak atas kesalahan yang bisa jadi bukan karena kesalahan mitra atau pengemudi.

“Mengapa mereka besuara keras karena mereka sudah ‘create’ mobil, tapi di-suspend. Banyaknya demonstrasi karena menyangkut masalah tarif dan ‘suspend’, karena itu kita berharap aplikator dan pengemudi membuka ruang diskusi,” katanya.
Baca juga: Menhub prihatin demo taksi online, perusahaan mitra akan dipanggil

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018