• Beranda
  • Berita
  • Kali Item kembali bau, waring jadi tempat sampah

Kali Item kembali bau, waring jadi tempat sampah

14 November 2018 23:11 WIB
Kali Item kembali bau, waring jadi tempat sampah
Petugas UPK Badan Air DKI Jakarta mengambil sampah di aliran Kali Item, Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (14/112018). (ANTARA News/LPJA/M. Yogi Satria)
Jakarta (ANTARA News) - Kondisi Kali Sentiong atau lebih dikenal dengan nama Kali Item yang berada di dekat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, dipenuhi oleh sampah memasuki musim hujan dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Berdasarkan pantauan Antara di lokasi, Rabu, sampah yang banyak terdapat di aliran Kali Item merupakan sampah rumah tangga seperti sampah plastik (bungkus makanan), botol plastik, kemasan styrofom, dan ada juga sampah daun-daunan kering.

Tidak hanya di aliran Kali Item, sampah botol plastik, bungkusan makanan, bungkusan rokok, juga menumpuk di atas waring yang dibentangkan di atas Kali Item. Bahkan sejumlah waring sudah dalam kondisi bolong-bolong.

“Kalau sampah yang ada di waring itu biasanya ada saja orang main buang ke arah kali, apalagi kalau malam suka ada anak-anak yang ngumpul di mari (Kali Item),” ujar Rosid.

“Kita mah tugasnya ngambilin sampah yang di kali (Item), kalau yang ada di waring itu tugasnya Dinas Sumber Daya Air (SDA),” Rosid menambahkan.

Heri (36), salah seorang petugas dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengatakan, sampah pada waring yang ada di atas Kali Item biasanya diambil setiap hari, namun tetap saja tidak bisa bersih karena masih banyak yang tidak peduli, padahal sudah sering adanya imbauan, maupun surat edaran yang melarangnya.

“Sampah di waring itu susah dibersihinnya, nggak bisa dikontrol, suka ada saja yang buang (sampah), apalagi kalau sampahnya udah di tengah (kali Item) dibawa angin,” ujar Heri.

“Kalau kita (Dinas SDA) ini sebenarnya hanya mengatur air dari Danau Suter ke kali Item, tapi karena dulunya yang masang waring dari kita (Dinas SDA), makanya sampahnya kita yang ambilin”, sambungnya.

Heri juga menuturkan, saat pendistibusian air dari danau Sunter ke kali Item oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA), sampah biasanya sudah disaring menggunakan alat yang dikelola oleh Dinas UPK Badan Air.

“Untuk sampah sudah ada alat penyaringnya di sini (Kantor Dinas SDA), alatnya ini dari Dinas UPK Badan Air, jadi kita saling berkoordinasi kalau untuk sampah”, ujarnya menambahkan.


Kembali bau

Kali Item juga kembali mengeluarkan bau tidak sedap padahal saat perhelatan Asian Games 2018, kali tersebut mendapat perhatian khusus lewat teknologi nano bubble.

Petugas Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air, Sureman mengatakan bau tak sedap dari Kali Item tidak bisa dihilangkan karena endapan lumpur dan limbah dari dasar kali.

“Kemarin agak berkurang baunya tapi sekarang baunya mulai menyengat lagi,” katanya saat ditemui di Kali Item, Kemayoran, Rabu.

Sureman menambahkan sudah pernah mengusulkan untuk dilakukan pengerukan Kali Item tetapi sampai sekarang belum pernah dilakukan pengerukan, padahal menurutnya pengerukan sangat penting untuk mengurangi endapan lumpur di dasar kali item.

Petugas UPK Badan Air lainnya, Jaenudin juga sependapat dengan Sureman. Menurutnya Kali Item sudah dari dulu berwarna hitam dan bau karena endapan lumpur dan limbah.

“Harus dicarikan solusi untuk menghilangkan bau karena kalau hanya menggunakan waring tidak berpengaruh, obat penghilang bau juga sudah dihentikan sejak dua minggu lalu,” tambahnya.

Baca juga: Bangunan liar Kali Item dibongkar agar tidak banjir

Masyarakat masih acuh

Menurut Sureman dan Jaenudin, banyak masyarakat yang belum peduli dengan sampah dengan sering buang sampah ke waring tersebut sehingga waring terlihat kotor karena banyaknya sampah di atasnya.

“Sudah dilakukan imbauan, edaran dan denda kepada warga yang membuang sampah ke Kali Item tetapi masih ada saja warga yang buang sampah ke sini,” kata Sureman.

Petugas UPK Badan Air seperti Sureman dan Jaenudin tiap harinya selalu mengambil sampah di Kali Item dari pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB. Total petugas terdiri dari 13 orang yang dibagi menjadi empat titik dari jembatan marto hingga ke  sentiong.

“Harapannya segera ada solusi untuk menangani masalah bau dan sampah disini, semoga para petugasnya juga diperhatikan karena tiap hari kami harus bernafas dengan udara yang bau,” tambah Sureman.

Petugas UPK Yosep (58) bahkan mengaku pernah dirawat di Rumah Sakit selama satu bulan karena paru-paru efek menghirup bau kali item setiap harinya.

“Saya pernah dirawat sebulan sakit paru-paru karena setiap hari menghirup bau di Kali Item,” klaim Yosep.
 
Pembongkaran waring di Kali Item, Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (14/112018). (ANTARA News/LPJA/Rito)


Yosep menambahkan “Pasca Asian Games dan Para Games 2018 penanganan Kali Item menurun terlebih nano bubble dan aerator untuk menghilangkan bau sudah tidak dioperasikan.

“Sejak selesai Asian Games dan Asian Para Games, Kali Item kurang diperhatikan lagi,” ujarnya.

Tiap harinya sampah yang diambil dari Kali Item bisa mencapai  8 kubik, jika hujan turun maka akan bertambah pula sampah yang diangkut mencapai 12 kubik. Sampah rumah tangga seperti plastik makanan, botol plastik mendominasi sampah di Kali Item.

Terkait sampah yang ada di atas waring,sudah adanya instruksi  untuk pembongkaran waring di atas Kali Item, dan sudah di mulai hari ini.


Penulis Iqbal Arifin/M. Yogi Satria/Rito
pewarta magang LPJA-BPJS Ketenagakerjaan


Baca juga: Sampah bertebaran di waring Kali Item saat Festival Danau Sunter

Baca juga: 630 pasukan biru Jakarta Pusat siap kawal musim hujan

Pewarta: Antara
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018