• Beranda
  • Berita
  • Menperin dukung laboratorium IoT bangun ekosistem inovasi

Menperin dukung laboratorium IoT bangun ekosistem inovasi

15 November 2018 13:55 WIB
Menperin dukung laboratorium IoT bangun ekosistem inovasi
Menkominfo Rudiantara (kanan) bersama Menperin Airlangga Hartarto (kiri) dan Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini (tengah) menyaksikan sebuah robot saat peresmian Laboratorium IoT X-Camp di XL Axiata Tower, Jakarta, Selasa (13/11/2018). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan pengguna internet tertinggi di dunia

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mendukung upaya operator telekomunikasi yang membuat laboratorium internet of things (IoT) dalam rangka membangun ekosistem inovasi untuk mengembangkan teknologi digital dan meningkatkan daya saing industri nasional.

"Untuk mengimplementasikan industri 4.0, salah satu faktor pendukung utamanya adalah ketersediaan infrastruktur digital. Salah satunya adalah `internet of things," kata Menperin Airlangga Hartarto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menperin telah meresmikan Laboratorium IoT bernama X-CAMP yang dibangun oleh PT XL Axiata Tbk di Jakarta, Selasa (13/11).

Menperin menjelaskan, terdapat lima teknologi digital sebagai fundamental dalam penerapan revolusi industri 4.0 di Indonesia, yaitu IoT, artificial intelligence, wearables (augmented reality dan virtual reality), advanced robotics, dan 3D printing.

Ia memaparkan, IoT merujuk kepada jaringan perangkat fisik, kendaraan, peralatan rumah tangga, dan barang-barang lainnya yang ditanami perangkat elektronik, perangkat lunak, sensor, aktuator, dan konektivitas yang memungkinkan untuk terhubung dengan jaringan internet maupun mengumpulkan dan bertukar data.

Di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, salah satu program prioritas yang perlu dilaksanakan adalah membangun infrastruktur digital nasional. Bahkan, berdasarkan penelitian dari McKinsey & Company, infrastruktur digital di Indonesia akan menciptakan peluang bisnis baru hingga 150-200 miliar dolar AS pada tahun 2025-2030.

"Apalagi Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan pengguna internet tertinggi di dunia, yang mencapai 143,26 juta orang atau lebih dari 50 persen total penduduk di Indonesia," tutur Airlangga.

Oleh karena itu, ujar dia, guna mencapai target Making Indonesia 4.0, diperlukan 17 juta tenaga kerja yang dapat menguasai teknologi digital.

Menperin juga menyatakan bahwa pihaknya optimistis dengan target pada tahun 2030, Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat dunia. "Dengan catatan, produktivitas naik dua kali lipat, nett ekspor mencapai 10 persen, dan anggaran riset hingga dua persen," paparnya.

Menperin menerangkan, implementasi revolusi industri 4.0 perlu dirasakan dan dilakukan bersama-sama oleh seluruh negara. Kolaborasi ini diyakini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Airlangga menambahkan, pangsa pasar IoT di Indonesia diperkirakan berkembang pesat dan nilainya bakal mencapai Rp444 triliun pada tahun 2022.

Nilai tersebut disumbang dari konten dan aplikasi sebesar Rp192,1 triliun, disusul platform Rp156,8 triliun, perangkat IoT Rp56 triliun, serta network dan gateway Rp39,1 triliun.

Saat ini, pemerintah tengah mengembangkan Palapa Ring atau sebuah proyek serat optik sepanjang 36,000 km di 440 kota di Indonesia, demi mendukung tercapainya akses internet berkecepatan tinggi yang merata di tahun 2019.

Baca juga: Menperin pastikan sejumlah industri masuk revisi DNI

Baca juga: Empat pilar utama bikin Indonesia hebat ala Menperin

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018