Jakarta (ANTARA News) - Kurikulum teknologi robotik perlu diterapkan di semua jenjang sekolah untuk menopang revolusi industri 4.0 di Indonesia, kata Ketua Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (Aptiknas) Ir Soegiharto Santoso di Jakarta, Kamis.Dengan penguasaan terhadap teknologi robotik dan imajinasi yang luas, generasi kita mampu menjadi inventor
"Dengan penguasaan terhadap teknologi robotik dan imajinasi yang luas, generasi kita akan mampu menjadi inventor alias penemu berbagai produk teknologi mutakhir khususnya dunia robotik," katanya pada Talkshow dengan tema “STEM dalam menyiapkan generasi emas Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0".
Di hadapan sekitar 500 kepala sekolah se-DKI Jakarta, Soegiharto mengatakan, era robotik akan semakin berkembang dan mengambil alih berbagai pekerjaan yang sudah ada, tetapi juga akan memunculkan profesi baru .
"Jangan kuatir dengan teknologi robotik karena akan memunculkan profesi baru seperti ahli robotik, operator robotik dan industri komponen robot, serta perekayasa robot, Indonesia perlu menyiapkan SDM-nya" katanya.
Ia mengatakan, teknologi robotik Indonesia masih tertinggal tetapi sejumlah pelajar dan mahasiswa sudah mampu meraih juara kontes robot internasional sehingga sebenarnya generasi muda Indonesia cukup cerdas.
Baca juga: Kemristekdikti : Kemampuan pemograman wajib dimiliki mahasiswa
Jully Tjindrawan, MBA sebagai Pendiri Yayasan Pendidikan Robotik Indonesia menyampaikan, sosialisasi Program Ekstrakurikuler Robotik itu bertujuan agar sekolah-sekolah SD di Provinsi DKI Jakarta memasukkan edukasi teknologi robotik dalam kegiatan ekskulnya.
Jully mengungkapkan, adanya MoU antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Yayasan Pendidikan Robotik Indonesia yang bersinergi adalah untuk mendukung kegiatan edukasi teknologi robotik agar generasi penerus bangsa dapat terus berkarya dan berperan dalam pembaharuan teknologi robotik dunia.
"DKI Jakarta sudah menetapkan muatan lokal untuk bidang science dan sejumlah sekolah sudah membuat eskul tentang robotik dan ini dapat dijadikan contoh oleh provinsi lainnya," katanya.
Menurut dia, pihaknya sudah banyak mendatangkan berbagai jenis robot ke Indonesia sehingga menjadi bahan pelajaran untuk eskul robotik.
"Banyak yang protes karena saya mendatangkan banyak jenis robot, tetapi saya ingin semua siswa mengenal dunia robotik secara luas," katanya.
Hadir sebagai pembicara adalah Indra Charismiadji sebagai Pemerhati dan Praktisi Pendidikan Abad 21, perekayasa robot bahasa Indonesia Dr. Hasan Hambali MM dan Steven Lim, selaku General Manager ABB Indonesia, perusahaan teknologi robotik multinasional.
Baca juga: Robot dome UMM akan wakili Indonesia di AS
Baca juga: "WowWi" robot buatan siswa madrasah yang juara di Amerika Serikat
Pewarta: Budi Santoso
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018