Banyuwangi, Jawa Timur (ANTARA News) - PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) menilai jika Merpati Nusantara Airlines bisa beroperasi lagi akan memberikan dampak positif bagi Indonesia karena bisa memberikan pertumbuhan ekonomi nasional.Akan ada yang terserap jika Merpati beroperasi lagi, salah satunya tenaga kerja akan banyak yang bekerja
"Akan ada yang terserap jika Merpati beroperasi lagi, salah satunya tenaga kerja akan banyak yang bekerja," kata Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Henry Sihotang dalam acara press gathering di Banyuwangi, Kamis.
Menurutnya, selain akan menyerap tenaga kerja yang banyak potensi pajak yang masuk juga akan ada, selain yang pasti arus modal investasi asing masuk. Tenaga kerja yang yang banyak terserap antara lain pilot, co pilot, pramugara dan pramugari, tenaga ground handling, katering, hingga teknisi.
Dia mengakui proses meyakinkan investor asing untuk mau menghidupkan Merpati kembali bukan hal yang mudah dan memerlukan waktu yang panjang dan negosiasi yang berbelit serta sangat ketat.
PPA sudah mendapat tugas untuk merestrukturisasi Merpati pada tahun 2008 yang saat itu memang kondisinya sedang sulit. "Saat itu hutang banyak, karyawan tidak digaji dan biaya operasional sangat besar sehingga merugi," kata Henry.
Setelah diputuskan berhenti operasi pada 1 Februari 2014, pemerintah terus berupaya ingin menghidupkan lagi dengan mengundang sejumlah investor. Saat itu ada 11 investor yang hadir dalam pemaparan dan setelah pemaparan ternyata hanya satu investor yang berminat dan terus memperdalam kondisi Merpati.
Henry mengatakan saat ini kondisi Merpati sudah dalam posisi nol dan tidak negatif lagi, sehingga memungkinkan untuk bisa beroperasi lagi. Tentu pemerintah berharap Merpati bisa beroperasi seterusnya karena hal itu bisa menjadi pembanding bagi masyarakat untuk memilih maskapai penerbangan.
"Keberadaan Merpati tentunya juga bisa menimbulkan persaingan antarmaskapai agar bisa efisien. Kalau hanya ada satu maskapai dalam satu rute, maka bisa menjual tiket seenaknya dan monopoli," katanya.
Sebelumnya Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Capt Asep Ekanugraha mengatakan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang sejak 1 Februari 2014 berhenti beroperasi akibat kesulitan keuangan akan beroperasi lagi pada 2019 menyusul pelaksanaan restrukturisasi dan revitalisasi perusahaan.
Baca juga: Merpati akan beroperasi tahun 2019
Baca juga: PPA-Polowijo investasi Rp1 triliun kembangkan pabrik pupuk magnesium
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018