Maram, (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah menerima kunjungan Duta Besar Republik Polandia untuk Indonesia, Beata Stockzynska untuk mempererat hubungan kerja sama antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Pemerintah Polandia, khususnya di bidang pendidikan, di Mataram, Kamis.Kami menjadikan NTB sebagai daerah prioritas penerima beasiswa. Universitas terbaik kami di Polandia, siap menerima siswa asal NTB. Berbagai program jurusan dapat dipilih, seperti ilmu budaya, ekonomi, keuangan, ilmu teknik, informatika, teknik mesin
Beata Stockzynska menyatakan pihaknya sangat menyambut baik rencana Pemprov NTB, untuk mengirim 1.000 mahasiswa per tahun, untuk belajar ke luar negeri, melalui program beasiswa.
"Kami menjadikan NTB sebagai daerah prioritas penerima beasiswa. Universitas terbaik kami di Polandia, siap menerima siswa asal NTB. Berbagai program jurusan dapat dipilih, seperti ilmu budaya, ekonomi, keuangan, ilmu teknik, informatika, teknik mesin dan kelautan," katanya.
Di hadapan sejumlah rektor universitas dan sekolah tinggi di NTB yang saat itu hadir mendampingi Gubernur, Dubes Beata saat itu juga meyakinkan bahwa Polandia adalah negara yang nyaman sebagai tujuan belajar.
Selain itu, kata Dubes, warga negaranya juga ramah dan penuh toleransi atas perbedaan suku bangsa dan agama. Hingga saat ini, berbagai negara di Asia seperti Malaysia, Jepang, Thailand juga mempercayakan siswanya untuk menempuh pendidikan tinggi di Polandia.
Di samping kerja sama pendidikan, Dubes juga menyatakan pihaknya sangat tertarik dengan segala potensi yang dimiliki NTB, serta kesiapannya membuka peluang kerja sama, bukan hanya di bidang pendidikan atau peningkatan SDM, tapi juga berharap kerja sama bisa diperluas di berbagai sektor seperti investasi dan bisnis.
Gubernur dan Dubes Polandia juga membicarakan berbagai potensi kerja sama yang dapat dijalin.
Dubes menyampaikan bahwa kedatangannya juga untuk melihat secara lebih dekat kondisi daerah terdampak gempa di Lombok-Sumbawa. Duka mendalam dan rasa prihatin disampaikan, atas nama Pemerintah Republik Polandia, atas bencana gempa yang melanda NTB.
"Izinkan kami untuk melihat daerah terdampak, nantinya hasil survei kami akan menjadi bahan untuk menyusun konsep bantuan yang akan diberikan, untuk mendukung upaya pembangunan kembali NTB pascagempa," kata Dubes.
Sementara, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, meyakinkan Dubes Polandia bahwa putra putri NTB yang dikirimkan adalah bukan murid biasa melainkan murid spesial, dan meyakini mereka mampu dan pasti akan menjadi pemimpin Indonesia di masa depan.
Gubernur juga menjelaskan mengapa pihaknya memilih Polandia karena negara itu siap dan memiliki program kuliah gratis untuk tingkat S2, di samping biaya hidup di Polandia yang terbilang cukup terjangkau.
"Polandia juga terletak di jantung Eropa, maka dengan bersekolah di sana akan memperluas cakrawala terhadap beberapa negara besar di Eropa sekaligus," katanya.
Sementara untuk teknis penyaringan calon penerima beasiswa, gubernur menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing kampus untuk mengirim calon, kemudian bersama tim seleksi dari provinsi akan dipersiapkan dan dipastikan bahwa yang dikirim merupakan siswa terbaik.
"Setiap kampus diberi jatah 10-20 siswa penerima beasiswa. Bagian saya adalah membantu mempersiapkan kemampuan berbahasa Inggris supaya dapat memenuhi persyaratan. Kita akan beri pelatihan bahasa. Saya juga berharap sesegera mungkin bisa disusun rancangan kerjasama antara universitas di NTB, dengan kampus di Polandia, sehingga target kita untuk mengirim sebanyak mungkin siswa, guru maupun dosen ke luar negeri program S2 maupun doktor, bisa segera tercapai," demikian Zulkieflimansyah.
Baca juga: 18 mahasiswa NTB dilepas kuliah ke Polandia
Baca juga: Gelombang kedua mahasiswa NTB penerima beasiswa studi ke Polandia
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018