"Hasil analisis DNA digunakan untuk menyusun strategi konservasi, menyusun strategi pemuliaam, serta mempercepat proses strategi," kata Nurcahyaningsih saat ditemui di Yogyakarta, Jumat.
Nurcahyaningsih mengatakan itu di sela kunjungan pihak Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) ke balai itu untuk meningkatkan sinergitas penguatan kelembagaan Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Nurcahyaningsih menuturkan dengan hasil analisis secara genetik yang menggunakan DNA itu akan menyingkatkan waktu dalam mendukung bagaimana sebenarnya strategi pemuliaan dan konservasi yang benar dengan memahami karakteristik tanaman.
Dia mengatakan pihaknya juga mendukung restorasi Taman Nasional Gunung Merapi agar tetap mempertahankan kekhasan di wilayah itu.
"Keragaman genetik harus dipertahankan sesuai yang ada di situ. Konsep restorasi dia hanya mengembalikan potensi di dalamnya tidak menambah genetik dari luar," ujarnya
Dia mengatakan kekhasan wilayah Gunung Merapi bisa dipertahankan dengan tidak mencampuradukkan jenis-jenis tanaman dari luar.
"Ilmu DNA menunjukkan satu tegakan di populasi alam adakalanya sama walaupun geografis berbeda sehingga mengefisienkan bagaimana konservasi seharusnya," tuturnya.
Baca juga: B2P2BPTH Yogyakarta hasilkan bibit kayu putih unggulan
Baca juga: Pakar: bioteknologi penting untuk pertanian Indonesia
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018