Jakarta (ANTARA News) - Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sri Danti Anwar mengatakan Indonesia tengah dihadapkan pada darurat peredaran narkoba yang harus diatasi bersama-sama.... semua elemen bangsa harus bergandengan tangan mengatasinya, tidak bisa dikerjakan sendiri
"Ini pekerjaan rumah kita bersama, semua elemen bangsa harus bergandengan tangan mengatasinya, tidak bisa dikerjakan sendiri," kata Danti melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Danti mengatakan penyalahgunaan narkoba menimbulkan dampak negatif di berbagai sektor terutama ekonomi, kesehatan, sosial dan generasi muda termasuk perempuan dan anak.
Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan 5,9 juta anak Indonesia merupakan pecandu narkoba dan 24 persennya merupakan pelajar SD, SMP dan SMA.
"Pemerintah melalui BNN tengah menyosialisasikan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang ada di kabupaten/kota," jelasnya.
Dalam kasus penyalahgunaan narkoba oleh anak, peran keluarga menjadi yang paling utama karena menjadi pihak pertama dan paling dekat untuk mengawasi dan melindungi anak dari bahaya narkoba
Keluarga memiliki peran untuk menyelamatkan masa depan 87 juta anak Indonesia dan masa depan bangsa dari ancaman narkoba.
Baca juga: Pemerintah rekrut pemuda atasi darurat narkoba
Baca juga: Kemdikbud-BNN kerja sama cegah penyalahgunaan narkoba
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018