PLN: listrik di Palu kembali normal

18 November 2018 06:49 WIB
PLN: listrik di Palu kembali normal
Pengecekan trafo Gardu Induk (GI) Parigi dengan daya 60 MVA untuk guna memastikan kesiapan GI tersebut dalam memasok energi listrik ke jaringan. (Antara/PLN Peduli)
Palu (ANTARA News) - Manajer PT PLN (Persero) Area Palu, Sulteng, Abbas Saleh mengatakan sudah tidak ada pemadaman listrik di Palu, karena pasokan listrik Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso sudah kembali normal.

"Sejak Jumat (16/11) malam, suplai daya dari PLTA Poso sudah lancar setelah sebelumnya sempat mengalami gangguan yang menyebabkan Kota Palu menjadi gelap gulita," katanya di Palu, kemarin.

Ia mengatakan karena pasokan listrik sudah pulih, maka PLN tidak lagi memberlakukan pemadaman bergilir di wilayah Palu, Donggala dan Sigi.

Sekarang ini, sistem kelistrikan Palu, Donggala, Parigi dan Sigi (Palapas) sudah normal dan menyala 1x24 jam. Sebagian besar daya listrik di sistem kelistrikan Palapas dipasok dari PLTA Poso.

Karena itu, jika terjadi gangguan pada PLTA tersebut, maka sistem Palapas dipastikan mengalami kekurangan daya seperti yang terjadi pada dua hari yakni Kamis (15/11) dan Jumat (16/11).

PLN menyampaikan permohonan maaf karena selama dua hari ada pemadaman bergilir. Hal itu semata-mata karena ada gangguan pada PLTA Poso dan sekarang ini sudah diatasi sehingga suplai listrik kembali normal.

Abbas juga mengatakan listrik di wilayah Kulawi hingga kini masih belum pulih setelah gempa bumi 7,4 SR karena banyak tiang dan jaringan listrik yang roboh dan putus diterjang bencana alam tersebut.

Pemulihan aliran listrik di kecamatan itu memang berjalan lamban karena infranstruktur jalan ke kawasan hutan antara Desa Salua dengan Sadaunta sering tertimbun tanah longsor.

Bahkan, kata dia, sampai sekarang ini masih ada buka dan tutup jalan di wilayah itu. Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan dari dan menuju wilayah tersebut menjadi terhambat.

Namun, PLN berupaya keras agar pekan depan aliran listrik di wilayah itu sudah kembali normal.

Pewarta: Anas Masa
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018