Hujan es dan puting beliung terjang Situbondo

18 November 2018 20:08 WIB
Hujan es dan puting beliung terjang Situbondo
hujan es (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Prib)
Situbondo (ANTARA News) - Hujan es dan angin puting beliung menerjang desa wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, namun hingga saat ini petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan kerusakan rumah di Kawasan Gunung Argopuro itu.

"Hujan es terjadi di Desa Alas Tengah, Kecamatan Sumbermalang sekitar pukul 14.00 WIB dan durasi hujan es sekitar 15 menit," kata Kepala Resort Kesatuan Pemangku Hutan (KRPH) Kecamatan Sumbermalang, Imam Khodori saat dihubungi lewat telepon di Situbondo, Minggu malam.

Ia menceritakan bahwa hujan es terjadi ketika dirinya sedang melakukan patroli di kawasan hutan desa setempat, dan tidak lama kemudian tiba-tiba hujan es terjadi, warga yang ada di kawasan hutan lindung itu langsung berlarian dan berlindung di warung dan gubuk di kawasan hutan.

Menurut dia, warga berusaha mencari tempat berlindung dari hujan es karena butiran es yang jatuh ukurannya cukup besar atau seperti ukuran buah anggur.

"Lumayan sakit terkena butiran hujan es, warga sekitar berlarian, ada juga beberapa warga yang sedang mencari rumput berlindung di bawah pohon bambu," lanjutnya.

Ia mengemukakan informasi yang didapat dari rekannya, di Desa Taman Kursi, Kecamatan Sumbermalang juga dilanda hujan es disertai angin puting beliung.

"Kata teman teman saya di Desa Taman Kursi juga hujan es dan angin puting beliung, namun kami juga belum tahu jumlah rumah rusak akibat puting beliung," ujarnya.

Sementara Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdal Ops) BPBD Situbondo, Puriyono mengaku masih melakukan pendataan ke lokasi bencana alam puting beliung di desa yang ada di kawasan Gunung Argopuro tersebut.

"Kami masih dalam perjalanan, dan informasinya memang (hujan es juga, red) di Desa Taman Kursi. Nanti kami informasikan kembali," katanya.*


Baca juga: BMKG jelaskan penyebab hujan es Kotawaringin Timur

Baca juga: Hujan es turun di Pontianak


 

Pewarta: Zumrotun Solichah dan Novi Husdinariyanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018