Jakarta (ANTARA News) - KBRI Canberra menggelar Festival Indonesia yang menyajikan berbagai gerai makanan khas nusantara, panggung seni tradisional dan pameran budaya Tanah Air dalam upaya mempromosikan potensi wisata Indonesia.Saya sangat senang sekali dapat mendukung dan meramaikan kegiatan Festival Indonesia 2018 di Canberra
Siaran pers KBRI Canberra yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan penyelenggaraan kegiatan itu disambut antusias dari masyarakat setempat terlihat banyaknya pengunjung yang mencapai 5.000 orang. Beberapa diantaranya bahkan rela datang jauh-jauh dari Sydney atau Melbourne yang masing-masing berjarak 300 km dan 700 km dari Canberra.
Sejumlah sekolah SMP dan SMA di Canberra juga menggunakan kesempatan ini untuk mengenal Indonesia lebih dekat dengan menyaksikan festival kuliner dan budaya tahunan ini.
Acara dibuka secara resmi oleh Duta Besar RI Y. Kristiarto S. Legowo dengan pemukulan gong, dan turut disaksikan oleh sejumlah pejabat tinggi Kota Canberra, antara lain Tara Chayene yang menjabat sebagai Australia Capital Territory (ACT) Legislative Assembly, serta Pejabat Kementerian Luar Negeri Australia.
Sejumlah Duta Besar Negara Sahabat seperti dari Denmark, Laos, Kamboja, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan, Palestina, Lebanon, Ekuador, Peru, Argentina, Zambia, dan istri Dubes Singapura dan Brunei Darussalam, serta diplomat Australia mau pun diplomat asing, antara lain Filipina, Tiongkok dan Thailand, secara khusus juga hadir di Festival Indonesia ini.
Festival Indonesia di Canberra menyuguhkan lima atraksi utama, yakni lapak kuliner Indonesia, panggung hiburan, pameran budaya Indonesia di Balai Budaya, pameran produk Indonesia dan promosi wisata 10 Bali baru di Balai Kartini.
Sejumlah produk unggulan tekstil dan kerajinan tangan seperti batik, tas manik dan kain tapis juga tidak lupa dipamerkan. Beragam kuliner khas daerah Indonesia yang ditawarkan dalam festival ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi publik Australia.
Sate Ayam dan Kambing, Sate Padang, Rendang, Nasi Padang, Gudeg Yogyakarta, Mie Aceh, Nasi Timbel, Bakso adalah sedikit contoh dari sederet masakan terkenal Indonesia yang banyak diserbu pengunjung. Pengunjung bahkan rela antri panjang demi mendapatkan sajian masakan Indonesia yang dijual oleh berbagai komunitas masyarakat Indonesia di Australia ini.
Alunan arumba dan angklung dari Jawa Barat, tarian Dayak Kenyah dan petikan alat musik Sampek dari Kalimantan Timur, tarian khas Lampung, hingga tari Tor-Tor dari Sumatera Utara dan Tari Sajojo dari Papua berhasil membuat betah pengunjung yang hadir.
"Saya sangat senang sekali dapat mendukung dan meramaikan kegiatan Festival Indonesia 2018 di Canberra" kata Puteri Ari Dono, Wakil Ketua Umum Bhayangkari Polri.
Bhayangkari yang merupakan merupakan Persatuan Istri Anggota Polri, secara khusus menghadirkan Tim Kesenian Muhibah Bhayangkari yang berasal dari Bhayangkari Daerah Jawa Barat, Kalimantan Timur dan Lampung dalam Festival Indonesia 2018.
Pagelaran Festival Indonesia merupakan program promosi seni, budaya dan kuliner tahunan Indonesia yang dikelola oleh KBRI Canberra bekerja sama dengan seluruh komunitas masyarakat Indonesia yang berada di Canberra dan sekitarnya. Pagelaran ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008 dan tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-11.
Baca juga: KBRI Canberra siap gelar lakon Babat Wana Martha berbahasa Inggris
Baca juga: KBRI Canberra promosikan gudeg Yogyakarta
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018