Embung efektif atasi krisis air bersih di desa

19 November 2018 16:29 WIB
Embung efektif atasi krisis air bersih di desa
Embung Nglanggeran di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan embung di desa-desa efektif untuk mengatasi krisis air bersih selama musim kemarau, kata anggota Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Henry M Limbong.

"Keberadaan embung di desa-desa efektif dalam mengatasi air bersih, khususnya di pedesaan," kata Henry dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

"Embung itu akan menampung air hujan ketika musim penghujan, yang nantinya bisa digunakan pada saat musim kemarau," tambah dia.
  
Dia memberi contoh pembangunan embung di desa menjadi solusi krisis air bersih di Samosir, Sumatera Utara, pada musim kemarau karena lebih hemat biayanya ketimbang memompa air dari Danau Toba.

Embung atau cekungan penampung selain bisa digunakan untuk menampung air hujan juga dapat meningkatkan kualitas air di badan air seperti sungai maupun danau.

Pemerintah selama 2017 fokus membangun embung di desa-desa dan menargetkan pembangunan 33.000 embung.

Baca juga:
Pemerintah bangun 74 embung di Rote
Atasi krisis air, Gunung Kidul bangun embung Batur Agung

 

Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018