Surabaya (ANTARA News) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur mengharapkan peningkatan kualitas mitra pengelolaan Kampung KB sehingga mampu menyelesaikan permasalahan sekaligus menaikkan angka kesejahteraan masyarakat.Kendati program Pemerintah Pusat, tapi masyarakat di Kampung KB diharaokan terlibat aktif
"Peran lintas sektor sangat penting untuk mencapai tujuan utama Kampung KB, yaitu menggerakkan pembangunan masyarakat setempat," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Yenrizal Makmur, kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Ia merinci, dari 7.562 Kampung KB di Indonesia, sebanyak 748 Kampung KB di 38 kabupaten/kota di Jatim telah terbentuk pada 2017, kemudian hingga Juli 2018 sudah terdapat 237 Kampung KB baru.
"Jumlah tersebut belum menggambarkan keberhasilan dalam pengelolaan Kampung KB, terutama terkait integrasi karena hingga Agustus 2018 tercatat masih 50 persen keterlibatan lintas sektor yang terlaporkan secara daring," ucapnya.
Kampung KB, kata Yenrizal, sebagai mandat langsung Presiden kepada BKKBN yang indikator keberhasilannya justru ditentukan oleh dukungan komitmen kuat dari pemangku kebijakan di semua tingkatan.
"Baik itu integrasi dan dukungan lintas sektor, semangat dan dedikasi para pengelola program di lini lapangan (PKB, IMP dan PKK) serta partisipasi masyarakat," katanya.
Kendati merupakan program yang digagas Pemerintah Pusat, tapi ia berharap semua masyarakat di Kampung KB terlibat aktif dan merasakan manfaatnya.
Dari laporan yang masuk ke Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, lanjut dia, masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera dilakukan agar tujuan kampung KB bisa terwujud.
"Berdasarkan laporan, angka pernikahan muda masih tinggi khususnya Situbondo, Bondowoso, Probolinggo dan Situbondo, termasuk angka perceraian di daerah tersebut juga tidak rendah," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, Maria Ernawati menyampaikan pihaknya melakukan evaluasi dan peningkatan kualitas mitra pengelolaan Kampung KB selama Oktober dan November 2018.
Menurut dia, program tersebut masih perlu untuk dilakukan perbaikan-perbaikan, khususnya secara administratif karena terdapat beberapa kabupaten/kota yang belum mengirimkan laporan kampung KB secara daring, padahal sangat dibutuhkan.
"Peningkatan kualitas mitra pengelolaan Kampung KB sangat penting agar bisa melibatgandakan kemampuan sumber daya manusia dan mampu mengawalnya agar lebih meningkat, termasuk pengelolaan agar lebih inovatif dan kreatif," katanya.
Baca juga: BKKBN targetkan 14.000 Kampung KB hingga akhir 2018
Baca juga: BKKBN sebut Kampung KB butuh dukungan Pemda
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018