"Kepolisian Hong Kong diharapkan dapat belajar banyak dari keberhasilan Polri dalam penanggulangan terorisme dan radikalisme,” kata Stephen di sela-sela Sidang Umum Interpol 2018, di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa.
Pasalnya menurut dia, Kepolisian Hong Kong belum memiliki cukup pengalaman dalam menghadapi kasus-kasus terorisme dan radikalisme, berbeda dengan Polri dalam hal ini Densus 88 yang punya rekam panjang dalam penanggulangan terorisme dan radikalisme.
"Oleh karena itu, Kepolisian Hong Kong mengharapkan kesediaan Polri untuk menjalin kerja sama yang lebih erat khususnya dalam penanggulangan terorisme dan radikalisme," katanya.
Untuk itu, Stephen mengundang Kapolri Tito untuk hadir memberikan pembekalan dan membagikan pengalaman kepada Kepolisian Hong Kong dalam penanggulangan berbagai kejahatan di Indonesia.
Sementara, Tito mengucapkan terima kasih kepada Stephen yang telah mengapresiasi kinerja Polri dalam penanggulangan terorisme dan radikalisme.
"Saya menyanggupi dan berjanji untuk memenuhi undangan tersebut. Polri siap membagikan pengalaman dalam penanggulangan terorisme dan radikalisme," kata Tito.
Tito juga mengatakan Polri siap menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Kepolisian Hong Kong dalam penanggulangan terorisme dan radikalisme. Terlebih selama ini telah terjalin hubungan baik antara Polri dengan Polisi Hong Kong dalam penanggulangan kejahatan narkotika.
Polri sering menggagalkan penyelundupan sabu dan ekstasi dari Taiwan dalam jumlah sangat besar. Kejahatan tersebut juga melibatkan jaringan narkotika Hong Kong.
"Tentu, hal itu merupakan hasil kerja sama yang baik antara Polri dengan berbagai kepolisian negara sahabat termasuk Kepolisian Hong Kong. Oleh karena itu, kerja sama tersebut harus terus ditingkatkan," kata mantan Kepala BNPT ini.
Kerja sama kepolisian dua negara juga akan diwujudkan dengan tukar menukar informasi serta penyelenggaraan pertemuan secara rutin, baik secara formal maupun informal.
"Kerja sama antara Polri dan Kepolisian Hong Kong sangat strategis, karena terdapat lebih dari 150.000 warga negara Indonesia di Hong Kong," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolri Tito didampingi Kabareskrim Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Pol H. S. Maltha serta Sekretaris NCB-Interpol Indonesia Brigjen Pol Napoleon Bonaparte.
Sedangkan Commissioner of Hong Kong Police Force didampingi Director of Crime and Security Li Chi-Hang, Assistant Commissioner of Police Personal Wing Siu Chak-Yee dan Head of NCB Hong Kong Liu-Wing-Yip.
Baca juga: Kapolri pimpin perwakilan Indonesia dalam Sidang Umum Interpol ke-87
Baca juga: Kapolri sepakati peningkatan kerja sama penegakan hukum dengan Pemerintah AS
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018