Solo, Jawa Tengah (ANTARA News) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah menyambut baik peluncuran Paket Kebijakan Ekonomi jilid XVI, yaitu mengenai pemerintah terbuka 100 persen untuk penanaman modal asing (PMA).Kami menanggapi positif, karena itu merupakan langkah pemerintah mau meningkatkan investasi
"Kami menanggapi positif, karena itu merupakan langkah pemerintah mau meningkatkan investasi," kata Ketua Apindo Jawa Tengah Frans Kongi di Solo, Selasa.
Ia mengatakan upaya tersebut baik untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan memperluas lapangan kerja.
"Kami tidak khawatir, malah kami bisa kerja sama karena mereka ada modal. Sejujurnya kami kan kekurangan modal," katanya.
Ia juga berharap agar komentar negatif mengenai asing yang akan menguasai Indonesia tidak dibesar-besarkan.
Pihaknya mengatakan pemerintah sudah mengantisipasi terjadinya kemungkinan tersebut melalui adanya Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing.
"Peraturan mengenai penanaman modal kita sudah cukup jelas, tidak mungkin asing menguasai Indonesia, ada banyak aturan di antaranya pembayaran pajak, pembagian hasil, persyaratan investor lokal berapa. Pada prinsipnya kita tetap untung kalau mereka masuk," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian RI Darmin Nasution mengatakan melalui paket kebijakan ekonomi jilid 16 ini ada 25 bidang usaha yang dibuka penuh untuk investasi asing.
Ia mengatakan sebelumnya 25 bidang usaha tersebut sudah terbuka untuk asing dengan gradasi beragam, antara lain 49 persen, 67 persen, 90 persen, dan 97 persen.
"Dan sekarang pemerintah memutuskan untuk membuka hingga 100 persen," katan.
Ia mengatakan 25 bidang usaha tersebut di antaranya sektor perhubungan, yaitu angkutan orang dengan moda darat tidak dalam trayek dan angkutan moda laut luar negeri untuk penumpang.
Selain itu, sektor ketenagakerjaan yaitu pelatihan kerja dan sektor ESDM, yaitu jasa konstruksi migas, jasa survei panas bumi, dan jasa pengoperasi dan pemeliharaan panas bumi.
Baca juga: Optimalisasi Daftar Negatif Investasi di 2018
Baca juga: Relaksasi DNI 2018 diharapkan mampu tingkatkan investasi
Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018