• Beranda
  • Berita
  • Menhub ajak masyarakat teladani Nabi Muhammad SAW

Menhub ajak masyarakat teladani Nabi Muhammad SAW

20 November 2018 18:47 WIB
Menhub ajak masyarakat teladani Nabi Muhammad SAW
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan sambutan pada peringatan Maulid Nabi SAW di Masjid Jami' Khairul Huda, Meruya Selatan, Jakarta Barat, Selasa (20/11/2018). (istimewa)

Tidak boleh hanya kata-kata manis tetapi perbuatan berbeda dengan ucapan."

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak kepada masyarakat untuk selalu meneladani sifat Nabi Muhammad SAW dan bersama-sama untuk mensyukuri dalam peringatan hari lahir nabi besar Muhammad SAW.

"Nabi membawa masyarakat pada jamannya bangkit dari jaman jahiliyah. Dan Allah mengutuskan Nabi Muhammad untuk memerangi jahiliyah," kata Menhub dalam sambutan peringatan Maulid Nabi SAW di Masjid Jami' Khairul Huda, Meruya Selatan, Jakarta Barat, Selasa (20/11).

Menurutnya, dirinya dalam memimpin Kementerian Perhubungan selalu meneladani sifat Nabi. Meski tidak sempurna, namun itu perlu dilakukan. "Saya juga mengajak kepada masyarakat untuk meniru keteladanan Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya dalam keterangan persnya.

Pada kesempatan itu, Menhub juga melakukan istighosah untuk keselamatan bangsa dan keselamatan penerbangan Indonesia. Dengan mengenakan koko putih dan peci hitam, Menhub tiba sekitar pukul 15.15 WIB dan langsung melakukan shalat Ashar berjamaah. Seusai shalat, dilanjutkan dengan istighosah bersama.

Menhub mengatakan, peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, dimaksudkan untuk meneladani kehidupan, ajaran-ajaran, dan seluruh konsepsi agama yang dibawanya. Selanjutnya adalah untuk menjalankan petunjuk-petunjuk dari kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepadanya.

"Inti sifat yang harus diteladani dari sifat Nabi Muhammad SAW adalah ada empat, yaitu sidiq, amanah, fathonah, dan tabligh. Sidiq artinya benar atau jujur, amanah artinya bisa dipercaya, fathonah artinya cerdas, dan tabligh artinya menyeru kepada kebaikan," kata mantan Dirut Angkas Pura II itu.

Menhub menjelaskan, keteladanan Nabi dalam konteks sehari-hari dan zaman sekarang adalah bahwa harus sidiq atau jujur dalam kehidupan kita sehari-hari, tidak boleh berdusta dengan segala bentuknya, termasuk melakukan kecurangan dalam perdagangan dan korupsi. "Tidak boleh hanya kata-kata manis tetapi perbuatan berbeda dengan ucapan," katanya.

Ia menambahkan hal lain yang perlu diteladani dari Nabi adalah selalu merangkul semua kalangan, kelompok, suku, kepercayaan/agama, dan perbedaan lainnya pada saat Nabi Muhammad memerintah sebagai kepala negara sekaligus pemimpin agama Islam. Pada konteks masa kini hal tersebutlah yang disebut sebagai sifat toleransi dan mengayomi.

"Jika sifat-sifat mulia tersebut menjadi acuan kita dalam kehidupan sehari-hari dan Al Qur’an sebagai pedoman kita, maka niscaya kita juga sedang melakukan dakwah meneruskan tugas Nabi Muhammad pada 1440 tahun lalu itu," terangnya.

Menhub juga mengucapkan terimakasih atas istighosah yang sudah dilakukan oleh para jamaah Masjid Khairul Huda. "Semoga istighosah ini membawa kebaikan bagi bangsa dan bagi keselamatan penerbangan Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: Menhub ingin sekolah transportasi berupaya maksimal cetak SDM
Baca juga: Menhub sebut kualifikasi penting maskapai penerbangan
Baca juga: Menhub ingatkan operator transportasi daring melakukan perbaikan

 

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018