• Beranda
  • Berita
  • Bursa Wall Street anjlok terseret kejatuhan saham ritel dan teknologi

Bursa Wall Street anjlok terseret kejatuhan saham ritel dan teknologi

21 November 2018 06:31 WIB
Bursa Wall Street anjlok terseret kejatuhan saham ritel dan teknologi
Ilustrasi: Pedagang saham bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, Amerika Serikat (REUTERS/Brendan McDermid)
New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street turun tajam pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIN) dengan Dow kehilangan lebih dari 500 poin di tengah laba perusahaan-perusahaan ritel yang mengecewakan dan kemerosotan sektor teknologi.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 551,80 poin atau 2,21 persen menjadi berakhir di 24.465,64 poin. Indeks S&P 500 berkurang 48,84 poin atau 1,82 persen, menjadi ditutup di 2.641,89 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 119,65 poin atau 1,70 persen, menjadi berakhir di 6.908,82 poin.

Tiga faktor utama berkontribusi terhadap aksi jual pada perdagangan Selasa (20/11), yaitu berita mengecewakan tentang beberapa nama ritel besar, aksi jual di sektor teknologi yang berkelanjutan, dan penurunan harga minyak, kata analis seperti dikutip Xinhua.

Perusahaan ritel Target anjlok 10,52 persen setelah melaporkan laba yang lebih lemah dari perkiraan untuk kuartal ketiga. Laba per saham disesuaikan perusahaan hanya mencapai 1,09 dolar AS, lebih rendah dari yang diperkirakan 1,12 dolar AS. Sementara pendapatannya mencapai 17,82 miliar dolar AS, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi para analis.

Pertumbuhan penjualan toko yang sama perusahaan, yang merupakan metrik utama bagi pengecer, berdiri di 5,1 persen, lebih ringan dari perkiraan.

Perusahaan ritel Kohl`s dan Macy`s, juga pengecer besar, jatuh masing-masing 9,23 persen dan 3,42 persen.

Di sektor teknologi, saham Apple merosot 4,78 persen pada Selasa (20/11). Harga sahamnya terhapus hampir empat persen pada Senin (19/11) pada penutupan setelah laporan mengatakan perusahaan memangkas produksi pesanan untuk iPhone baru yang keluar awal tahun ini.

Harga minyak juga merosot pada Selasa (20/11), ketika Presiden AS Donald Trump menegaskan kembali Arab Saudi sebagai "sekutu besar" dan mengisyaratkan pihaknya tidak akan menghukum putra mahkota Saudi atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Pernyataan Trump datang dua minggu sebelum pertemuan antara OPEC yang dipimpin Saudi dan produsen minyak lainnya di dunia, untuk membahas tentang potensi pengurangan produksi dan potensi kebijakan minyak global pada Desember, dalam upaya untuk mengatasi kelebihan pasokan saat ini yang mengkhawatirkan investor.

Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, merosot 3,33 dolar AS menjadi menetap di 53,43 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari jatuh 4,26 dolar AS menjadi ditutup pada 62,53 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca juga: Bursa Spanyol melemah, Indeks IBEX 35 ditutup turun 1,55 persen

Baca juga: Bursa Jerman anjlok, Indeks DAX 30 ditutup melemah 178,13 poin

Baca juga: Bursa Prancis melemah, Indeks CAC 40 ditutup turun 1,21 persen

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018