• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah ambil kebijakan atasi kemacetan Tol Japek

Pemerintah ambil kebijakan atasi kemacetan Tol Japek

21 November 2018 15:01 WIB
Pemerintah ambil kebijakan atasi kemacetan Tol Japek
Foto aerial proyek konstruksi jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/7/2018). PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor menyatakan hingga saat ini pembangunan konstruksi jalan tol layang sepanjang 19,7 Km yang mereka kerjakan telah mencapai 40 persen dan sudah memasuki tahapan pekerjaan erection steel box girder dan slab lantai. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Pada dasarnya kami minta kepada pelaksana tiga proyek ini untuk secara bergantian melakukan pengerjaan proyek di area-area yang tingkat kemacetannya tinggi dengan melakukan manajemen waktu dan lokasi

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah dalam upaya mengurangi kemacetan yang terjadi di Tol Jakarta - Cikampek (Japek)  akibat pengerjaan tiga proyek yang sedang dikerjakan, mengambil kebijakan  melakukan pengaturan waktu terutama di  area tertentu.

"Pada dasarnya kami minta kepada pelaksana tiga proyek ini untuk secara bergantian melakukan pengerjaan proyek di area-area yang tingkat kemacetannya tinggi dengan melakukan manajemen waktu dan lokasi. Jadi pengerjaan tiga proyek tersebut tidak dilakukan secara bersama-sama," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Hengki Angkasawan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu

Seperti diketahui adanya beberapa pembangunan Proyek Strategis Nasional di lintas Tol Jakarta -  Cikampek seperti  pembangunan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan LRT Jabodebek, berdampak pada meningkatnya kemacetan lalu-lintas di jalan tol tersebut.

Hengki menjelaskan pengaturan pengerjaan proyek yaitu dengan menghentikan sementara pengerjaan proyek kereta cepat dan LRT Jabodebek yang sedang dikerjakan di area tol japek antara kilometer 11 hingga kilometer 17.

Dengan pertimbangan, kedua proyek tersebut memiliki waktu pengerjaan yang lebih panjang dari waktu target penyelesaian  tol elevated. Kemudian, berdasarkan laporan dari Jasa Marga dan Kepolisian, jalan tol Japek antara kilometer 11-17 merupakan area yang sering mengalami kemacetan cukup tinggi.

"Jadi permintaan penghentian proyek hanya dilakukan di area tertentu japek di sepanjang kurang lebih lima kilometer saja yang dianggap sering mengalami kemacetan," ujarnya.

Menindaklanjuti hal itu, pemerintah juga telah menyiapkan kebijakan untuk mengurangi tingkat kemacetan di tol Japek.

Diantaranya dengan kebijakan pemerlakukan ganjil-genap di gerbang tol Bekasi Barat, Bekasi Timur dan sedang disosialisasikan di GT Tambun. Kemudian, pembatasan jam operasional angkutan barang golongan III, IV dan V yang melintas di Tol Japek, serta pemberlakuan lajur khusus angkutan bus di tol yang berlaku setiap Senin-Jum’at pukul 06.00 – 09.00 WIB kecuali hari libur nasional.   

Sebagai kompensasinya, pemerintah melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyediakan angkutan masal yaitu bus premium, sebagai transportasi pilihan selain kendaraan pribadi bagi masyarakat yang ingin menuju ke arah Jakarta.

Menhub Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan pemberlakuan ganjil genap dan pembatasan jam operasional angkutan barang akan di perpanjang menjadi mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB agar lebih berdampak pada meningkatnya kelancaran lalu lintas di jalan bebas hambatan tersebut.

Baca juga: Jasa Marga lakukan pemeliharaan tol Japek lagi
Baca juga: Jasa Marga lakukan pekerjaan rekonstruksi tol Japek

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018