• Beranda
  • Berita
  • "Misteri Gunung Merapi" kembali hadir di layar kaca

"Misteri Gunung Merapi" kembali hadir di layar kaca

22 November 2018 18:42 WIB
"Misteri Gunung Merapi" kembali hadir di layar kaca
Serial drama kolosal "Misteri Gunung Merapi" (ANTARA News/HO)
Jakarta (ANTARA News) - Serial drama kolosal "Misteri Gunung Merapi" yang pernah populer di tahun 1990an kembali hadir di layar kaca dengan sentuhan kekinian dengan grafis-grafis yang lebih mutakhir dan visual lokasi yang lebih real. Serial drama kolosal ini kembali memunculkan tokoh-tokoh yang sangat populer hingga saat ini, seperti Sembara dan Mak Lampir.

Serial drama produksi MNC Pictures ini juga menampilkan Juliana Mochtar Finalis Puteri Indonesia 2010 yang berperan sebagai Atika. Di serial drama "Misteri Gunung Merapi" sebelumnya, peran ini dimainkan oleh Wulan Guritno.

"Aku awalnya enggak nyangka di casting lewat foto dibilang ada kolosal terbaru. Kebayang syuting di hutan dan bajunya itu enggak dicuci-cuci pasti keringetan dan susah juga," ujar Juliana Mochtar dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Kamis.

Serial drama yang diangkat dari kisah rakyat tentang dendam Mak Lampir terhadap Ki Ageng Prayogo yang menguburnya di peti dengan Rajah Asmaul Husna dan paku emas.

Setelah 130 tahun terkubur di dalam goa, mak Lampir berhasil bangkit kembali. Dengan kesaktiannya Mak Lampir berjanji akan menumpas semua keturunan Ki Ageng Prayogo.

Misteri Gunung Merapi memulai konfliknya dengan Kerajaan Mataram yang menjadi geger dengan teror yang dilancarkan oleh mak Lampir dengan membunuh beberapa orang keturunan Ki Ageng Prayogo.

Sultan Agung segera mengerahkan para punggawanya untuk meringkus Mak Lampir. Kisah selanjutnya adalah lika-liku perjuangan Kyai Jebat, nyi Bidara dan Sembara dalam menghadapi Mak Lampir dengan pasukan kegelapannya.

Serial drama kolosal "Misteri Gunung Merapi" mulai tayang setiap hari pukul 20.00 WIB di MNCTV. Serial ini juga dibintangi Varissa Camila (Mak Lampir), Farell Akbar (Sembara), Tiffany Jane (Nyi Roro Kidul), Fendi Pradana (Sultan Agung), Affandy (Ki Ageng Prayogo), Arief Nilan (Kyai Jabat), dan Yuni Sulistyowati (Nyai Bidara).

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018