Jakarta, (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memfokuskan upaya peningkatan ekspor dalam daya saing industri dan pembangunan ekonomi berkeadilan.Rapimnas Kadin juga akan membahas berbagai tantangan yang dihadapi dunia usaha, seperti masalah kebijakan DNI sebagai bagian dari paket kebijakan XVI yang saat ini masih menjadi pembahasan
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi dan Keanggotaan, Anindya N. Bakrie dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat menuturkan, pokok pembahasan tersebut diambil dengan memperhatikan perkembangan perekonomian nasional dan internasional dengan segala tantangan dan permasalahannya.
Fokus tersebut difokuskan dalam Rapimnas. Rapimnas kali ini mengambil tema “Meningkatkan Ekspor dan Mendorong Pembangunan Industri yang Berdaya Saing Menuju Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan”. Penyelenggaraan Rapimnas tahun ini akan dilaksanakan pada 26-28 November 2018 di Kota Solo, Jawa Tengah.
“Tema ini juga ditetapkan dengan memperhatikan sepenuhnya dinamika ekonomi yang terjadi akhir-akhir ini, di mana masih terjadinya defisit neraca transaksi berjalan dan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), disamping perlunya terus meningkatkan ekspor dan mendorong pembangunan industri yang berdaya saing” terang Anindya Bakrie
Dia menambahkan, dalam Rapimnas Kadin juga akan membahas berbagai tantangan yang dihadapi dunia usaha, seperti masalah kebijakan DNI sebagai bagian dari paket kebijakan XVI yang saat ini masih menjadi pembahasan.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani mengatakan pihaknya akan menghimpun berbagai usulan dan masukan dari kalangan pelaku usaha dan asosiasi, utamanya bagi sektor usaha yang masuk ke dalam DNI.
Rosan juga memaparkan, kondisi perekonomian dan internasional saat ini dalam kondisi bercampur. Di satu sisi diwarnai oleh gambaran yang menjanjikan, seperti pertumbuhan ekonomi yang positif dan stabil pada kisaran 5,1-5,2 persen, tingkat inflasi rendah 3,3-3,6 persen, tingkat suku bunga 5 persen, tingkat pertumbuhan investasi tinggi 7,95 persen, tingkat konsumsi yang kuat, dan surplus neraca perdagangan, tetapi di sisi lainnya terdapat gambaran yang masih memerlukan perhatian khusus, seperti defisit neraca transaksi berjalan, pertumbuhan ekspor dan pertumbuhan industri manufaktur yang belum kuat.
Rosan berharap pada pelaksanaan Rapimnas 2018 yang merupakan Rapimnas ketiga selama Kepengurusannya sebagai Ketua Kadin Indonesia masa bakti 2015-2020 itu dapat berjalan lancar dan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang bermanfaat bagi pemerintah dan meningkatkan kontribusi Kadin dalam membangun Indonesia.
Rapimnas 2018 bertujuan mengevaluasi program yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 dan menyusun Rencana Program Kerja Kadin Indonesia tahun 2019. Rapimnas akan diikuti jajaran Dewan Pengurus Kadin baik pusat dan daerah, pimpinan asosisasi bisnis hingga kalangan pemerintah. Rapimnas digelar dalam rangka koordinasi, sinkronisasi dan upaya-upaya sinergistik dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program antar jajaran.
Baca juga: CORE prediksikan pertumbuhan ekspor bakal tertekan pada 2019
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018